Nama : Giselle Andraste Solzhenitsyna
Umur : 25 tahun
Tempat, tanggal lahir : Lyon, 21 Oktober
Gender : Perempuan
Tinggi, berat badan : 170 cm, 54 kg
Pekerjaan : Fashion designer, pemilik butik
Personality : Giselle adalah orang yang teratur, senang melakukan aktivitas yan berhubungan dengan banyak orang, senang menjadi pusat perhatian. Ia juga adalah orang yang serius dengan pekerjaannya, disiplin dan agak perfeksionis dalam beberapa hal. Di sisi lain ia adalah orang yang (cukup) romantic dan sangat menghargai kebaikan-kebaikan kecil yang orang lain perlihatkan kepadanya.
Kelebihan : Mudah bersosialisai, teratur dan terencana, disiplin, tepat waktu.
Kekurangan : Agak perfeksionis, suka diperhatikan.
Ability : Seorang desainer yang handal, memiliki butik yang prestigious di kota tersebut. Dapat berbicara dalam bahasa Prancis, Inggris dan Italia, mampu bermain piano dan menyanyi.
Room : Family room, second floor
Penampilan : Berambut ikal di bagian bawah, panjang sepunggung berwarna perak abu, biasanya diurai. Memiliki mata berwarna biru muda. Sehari-hari memakai pakaian yang rapi, terutama ketika akan ke butik. Namun berpakaian seadanya (bahkan seksi) di rumah sendiri.
History : Lahir di Lyon, Prancis dari keluarga yang biasa-biasa saja.Ayahnya adalah seorang seorang pekerja di perusahaan multimedia, sementara ibunya mengatur rumah tangga. Memiliki 2 orang kakak laki-laki yang keduanya telah berkeluarga, Michel dan Robin.Giselle mengejar cita-citanya sejak masih bersekolah di sekolah dasar. Bakat menggambarnya juga terlihat sejak kecil. Karena itulah ia melanjutkan sekolahnya ke jurusan desain pakaian.
Pada usia 18 tahun, Giselle masuk ke sebuah universitas ternama di Prancis dengan jurusan fashion designing. Ia sangat menikmati kegiatan kuliahnya, namun ia juga menggunakan waktunya untuk hal-hal lain. Giselle memiliki ketertarikan terhadap seni murni dari Renaissance terutama, serta sangat mengagumi para seniman Italia pada era tersebut. Pada masa kuliahnya juga Giselle mengambil kursus paduan suara sehingga ia memiliki sedikit keterampilan menyanyi. Giselle juga suka mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ia telah tinggal sendiri sejak masuk kuliah, sehingga ia terbiasa hidup mandiri dan teratur.
Pada masa liburan, sewaktu usianya mencapai 20 tahun, Giselle pergi berlibur ke Italia, lagi-lagi sendirian. Ia sengaja datang ke sana untuk menikmati lukisan dan pahatan dari tangan terampil para maestro Renaissance. Giselle pergi ke berbagai kota, termasuk Milan, sang kota mode, untuk bahan referensi kuliahnya, serta Roma beserta para museumnya. Di kota ini pulalah ia bertemu Vasyl untuk pertama kali. Vasyl adalah seorang seniman berkewarganegaraan Rusia yang tengah berkeliling Eropa. Karena kehadiran Vasyllah Giselle menghabiskan lebih banyak waktu di Roma. Sebelum berpisah, mereka bertukaran alamat e-mail agar bisa tetap berhubungan. Giselle pun kembali ke Prancis untuk melanjutkan studinya.
Selama 2 tahun terpisah, Giselle tetap berhubungan baik dengan Vasyl. Sewaktu Vasyl memutuskan untuk bersekolah di Prancis, Giselle pun sadar bahwa hubungan mereka kini sudah lebih dari sekadar teman. Tak lama setelah pindah ke Prancis, Vasyl melamar Giselle. Waktunya sungguh tepat, karena Giselle telah menyelesaikan kuliahnya dan telah membuka usaha butik serta menapakkan langkahnya di dunia perindustrian busana sebagai seorang desainer. Lamaran Vasyl pun diterimanya dengan bahagia. Mereka pun menikah pada saat Giselle berusia 22 tahun.
Kehidupan mereka pun berlangsung cukup menyenangkan, terutama bagi Giselle. Giselle tidak perlu menyesuaikan diri dengan situasi baru karena mereka hidup di negara Prancis, tanah air Giselle. Namun berbagi kamar dengan sang suami tentu menjadi masalah tersendiri, terutama karena suami Giselle bukanlah tipe orang yang sangat teratur. Lagipula, Vasyl memiliki 4 binatang peliharaan yang sering lupa diurus sehingga akhirnya Giselle-lah yang harus mengurus mereka.
Setelah menjalani studi selama 2 tahun, akhirnya Vasyl lulus dari universitas untuk kedua kalinya, kemudian ia dan Giselle berencana mencari apartemen yang lebih besar. Hal ini penting karena mereka membutuhkan banyak tempat untuk studio Vasyl dan juga ruang kerja Giselle. Setelah pencarian selama beberapa bulan, akhirnya ia menemukan apartemen Azure, yang terlihat mewah dan elegan, namun biaya sewanya cukup murah. Tertarik, Vasylpun pergi ke sana untuk bertanya dan melihat kondisi apartemen. Namun, alih-alih melakukan negosiasi, seorang gadis kecil bernama Luna malah memberinya tantangan yang unik; membuka sebuah pintu di belakang apartemen dengan kunci pinjamannya. Giselle tidak mengerti maksudnya, namun ia menyerahkan semuanya ke tangan Vasyl. Vasyl berhasil membuka pintu itu, dan ia diberi izin untuk tinggal di sana.
Giselle pindah ke apartemen Azure pada usia 24 tahun. Mereka mengambil family room dengan alasan 2 kamar tidur lainnya yang tidak terpakai bisa dijadikan studio kerja masing-masing, sementara mereka belum berkeinginan memiliki anak.
Relasi :
Vasyl Solzhenitsyn : Suami
Luna : Gadis yang memberi mereka tes untuk dapat tinggal di Apartemen Azure
Contact Info : PM aja deh~