[RP]Come here, to My Beloved Room

Krieet!

Kencana Shiroi membuka pintu apartmentnya. Baru saja dia diterima di Azure Apertment ini. Ternyata apartment ini jauh lebih indah daripada bayangannya. Kamar yang ditempatinya pun tidak kalah indahnya. Bernuansa art deco sehingga dirinya merasa seperti berada di abad pertengahan.

Setelah puas mengamati seisi kamarnya, Kencana duduk di tepi ranjang dan meletakkan kopernya di samping. Dia menduga bahwa dalam beberapa menit ini, penghuni apartment atau pemiliknya sendiri akan mengetok pintu untuk memberi salam untuk sekedar basa-basi. Karena itu, dia memutuskan untuk tidak menata kamarnya lebih dulu.

"Usagi-chan, kira-kira orang pertama yang mengetuk pintu kamarku laki-laki atau perempuan, ya?" gumam Kencana sambil mengelus boneka kelinci yang duduk di pangkuannya. "Hmm, pakaianmu harus kuganti. Enaknya warna putih atau perak, ya? Baiklah, begini saja! Kalau perempuan yang mengetuk pintu itu, aku akan memakaikanmu baju warna putih, bila laki-laki maka warna perak."

Kencana tersenyum simpul dengan ide barunya itu.

_______

OOC : Bila mau masuk, reply ketuk pintu dulu.

Scarlett sedang bersantai di kursi taman Azure ketika melihat seseorang yang tidak ia kenal datang ke apartemen dan memasuki salah satu kamar kosong. Kedua mata violetnya yang tercoveri kacamata cokelat ala tahun 80-an menyimpulkan bahwa seseorang itu adalah penghuni baru di apartemen ini.

"Hha... Penghuni baru lagi!" serunya riang.

Ia kemudian segera bangkit dari posisi nap-nya dan segera berjalan menuju kamar penghuni baru itu. Hari ini ia memakai rok mini double rumbai berwarna oranye bermotif bunga-bunga dan kaus lekbong berwarna putih yang dicoveri kemeja pantai tanpa kancing dimana bagian bawahnya diikat simpul. Tak ketinggalan kacamata cokelat yang masih dipakainya.

Scarlett mengetuk pintu kamar itu perlahan. Tok Tok Tok, "Sumimasen!" sapanya ramah.

Kencana tersenyum senang mendengar ketukan pintu itu. Ia pun bangkit berdiri sambil menggendong Usagi-chan dan membuka pintu.

Sesok gadis cantik bermata violet dan berambut hitam berdiri di hadapannya. Wah, ternyata perempuan, berarti pakaian Usagi-chan hari ini berwarna putih, gumam Kencana dalam hati.

Kencana pun memasang senyum manis. "Ya?" sapanya.

Scarlett tersenyum riang pada penghuni baru itu. Cewek blasteran Jepang-Inggris ini memang memiliki senyum hangat yang membuatnya disukai siapa saja.

"Anda penghuni baru ya? Namaku Scarlett Envy Siegfierd, salah satu tetanggamu. Salam kenal! Boleh aku masuk?" sapanya dengan manis.

Kencana balas tersenyum.

"Namaku Kencana Shiroi. Silakan masuk. Tapi aku sama sekali belum merapikannya," sahut Kencana sambil membuka pintu lebih lebar agar Scarlett bisa masuk.

Scarlett tersenyum lebar karena senang. "Uwaa.. Arigatou!" kemudian ia pun segera melangkah masuk perlahan, dengan tidak mengurangi rasa hormat terhadap tuan rumah.

"Shiroi ne? Orang jepang juga ya? Ureshii~ penghuni asli Jepang semakin banyak deh!" serunya girang. "Walau namaku ke-inggris-an, aku ini asli Jepang lho!"

Scarlett lalu segera duduk di salah satu kursi di ruang tengah. "Ummh seharusnya sih ayahku, Clark, juga datang kesini untuk menyapamu. Soalnya sebagai pemilik apartemen Azure, ayah akan menerangkan peraturan diapartemen ini. Tapi sepertinya ayah belum datang. Tunggulah."

Kencana tersenyum.

"Walapun nama belakangku Shirou, sebenarnya aku ini campuran, lho. Ibuku orang Indonesia, karena itu nama depanku Kencana."

Kencana beranjak ke dapar dan membuat teh. "Tapi sejujurnya aku sama sekali tidak menyangka akan bertemu dengan anak pemilik apartment ini. Ini benar-benar suatu kehormatan bagiku."

Kencana menyodorkan segelas teh ke Scarllet. "Silakan. Tidak benci teh, kan?"

Scarlett menerima teh itu dengan senang hati. Walau sebenarnya ia lebih suka kopi, namun tentu saja ia tak mungkin mengatakan itu di depan Kencana.

"Etto sebenarnya aku juga blasteran sih. Ayahku itu orang Jepang asli, dan ibuku orang Inggris. Hanya sejak lahir aku tinggal di Tokyo, makanya aku tak pernah berpikir aku ini blasteran." jawabnya setelah menyeruput teh tersebut.

"Ano, mungkin Kencana-san merasa aneh saat aku bilang ayahku orang Jepang asli. Jitsu wa Clark-san bukan ayah kandungku, tetapi ayah angkatku.. Hhehehe." lanjutnya riang.

Kencana terpana sejenak sebelum melanjutkan.

"Wah, kamu pasti menyayangi ayah angkatmu, ya. Memanganya Clark-san, pemilik apartment ini, bagaimana orangnya?" tanya sambil ikutan duduk.

Scarlett tersenyum. Ia langsung bercerita sesaat setelah menaruh cangkir tehnya di meja.

"Kencana-san pasti senang berteman dengan ayahku! Clark-san pria yang baik, yang selalu ada menghiburku di saat aku sedih. Lalu dia juga cukup dewasa walau usianya masih 20 tahun. Oh ya, sebentar lagi Clark-san akan menikah lho! Aku tak sabar ingin cepat-cepat memiliki Vaness-san sebagai ibu angkatku!" jelasnya panjang lebar.

"Oh ya, Vaness-san itu juga penghuni disini. Dia tinggal bersama Clark-san yang memang tunangannya. Tapi akhir-akhir ini Vaness-san sepertinya sedang sibuk. Soalnya aku jarang melihatnya!" lanjutnya lagi.

"Ngomong-ngomong kenapa Kencana-san pindah kesini?" tanyanya ramah.

Kencana tersenyum.

"Wah, kalau begitu aku harus datang ke acara pernikahan Clark-san."

Mendengar pertanyaan terakhir Scarlett, Kencana berpikir sejenak.

"Hmmm... sejujurnya aku teratrik setelah mendengar rumor bahwa apartment ini hanya mengijinkan orang "terpilih" saja untuk tinggal. Aku ingin membutktikan apakah aku juga termasuk orang "terpilih" atau bukan. Selain itu, aku juga ingin tahu seperti apa para orang "terpilih" yang mendiami Azure Apartment ini."

Kencana terdiam dan melanjutkan sambil tersenyum, "Dan ternyata pilihanku untuk pindah ke sini tidak salah. Apartment ini jauh lebih indah dari bayanganku dan mampu memberi rasa nyaman."

Ryu kini mengenakan kemeja putih favoritnya , ia kemudian mencari Sarlett karena ingin mengajaknya jalan-jalan.

Ryu mengelilingi apartment untuk mencari Scarlett, ia kemudian melihat ada pintu kamar yang terbuka dan mendengar suara Scarlett di dalamnya.

"Permisi." Ucap Ryu sambil mengetuk pintu.

Tok! Tok!

Kencana tersentak mendengar ketukan pintu. Ia beranjak dari tempatnya duduk.

"Permisi sebentar, ya," kata Kencana meminta ijin pada Scarlet untuk membuka pintu.

Kencana menghampiri pintu dan membukanya. Di hadapannya berdiri sosok pria tampan. Wuah, sekarang pria yang datang, gumamnya.

"Ya, ada perlu apa?" tanya Kencana ramah.

Kedua ujung mata violet Scarlett menangkap sosok seorang lelaki di depan pintu apartemen Kencana. Ia melangkah mendekati Kencana untuk melihat siapakah gerangan sang tamu tersebut. Kedua mata Scarlett terbelalak karena senang.

"Ryu-kun!" serunya girang. Kontan saja ia langsung berlari dan memeluk Ryu.

Masih dalam pelukan Ryu, Scarlett menoleh pada Kencana. "Kencana-san, kenalkan dia ini Ryunichirou-kun atau biasa dipanggil Ryu-kun saja."

Kemudian ia balik menoleh pada Ryu. "Ryu-kun, kenalkan, wanita ini adalah penghuni baru! Namanya Kencana Shiroi-san!"

Kencana terbengong sejenak melihat pemandangan mesra tersebut.

"Salam kenal Ryu-san. Namaku Kencana Shiroi," sahut Kencana sambil tersenyum, kemudian berpikir sejenak tentang hubungan kedua orang tersebut. Saudara? Nggak ah, sama sekali nggak mirip satu sama lain. Sepupu? Terlalu mesra. Jangan-jangan....

"Kalian akrab sekali, ya. Apakah kalian sepasang kekasih?" tanya Kencana iseng. Siapa tahu tebakannya tepat.

Wajah Scarlett spontan memerah ketika Kencana menanyakan tentang statusnya dengan Ryu. "Anoo.." jawabnya malu.

Ia lalu menatap Ryu tepat di wajah cowok itu. Berharap bahwa jika Ryu benar-benar mencintainya, Ryu akan menjawab kalau Scarlett adalah pacarnya.

Namun ia juga sudah bersiap jika Ryu berkata sebaliknya. Karena ia sudah biasa dengan hatinya yang sudah biasa disakiti Ryu. Walau tentu saja ia tak dapat menahan laju air matanya jika hal itu terjadi.

Keheningan selama beberapa saat ini makin membuat penasaran Kencana. Dia menatap Ryu dan Scarlett bergantian. Dalam hati dia sudah memikirkan berbagai macam kemungkinan.

Ayo cepat jawab dong, pikirnya dalam hati.

Ryu balas memeluk Scarlett.

"Dia adalah pacarku memangnya kenapa?" Ucap Ryu datar.

" Wanna go to classic conser?" ucap Ryu sambil menunjukkan 2 buah tiket konser.

Wuih, pria ini benar-benar jujur, pikir Kencana dalam hati.

Kencana menoleh ke Scarlett dan tersenyum, "Wah, senangnya dapat ajakan kencan dari pacar. Jangan sungkan-sungkan, silakan pergi dan bersenang-senang. Aku akan menunggu Clark-san di sini."

Scarlett tersenyum lebar mendengar kata 'pacarku' keluar dari mulut Ryu. Apalagi ketika cowok itu memeluknya balik. Sungguh ia belum pernah merasa sebahagia ini sebelumnya.

Scarlett menatap Ryu lembut. "I'd love to!" jawabnya girang dengan wajah memerah.

Ia kemudian menatap Kencana dengan tatapan sedih. "Anoo.. Kencana-san tak apa kan sendiri? Nanti akan kusuruh Clark-san untuk cepat-cepat menemuimu deh! Jaa mata ne!" serunya bersemangat sebelum ia kembali menatap Ryu dan merangkul cowok itu.

"Let's go then! Tapi sebelumnya kita ke kamarku dulu ya? Aku malu pergi ke konser musik klasik dengan memakai baju pantai seperti. Bantu aku memilih gaun ya, Ryu-kun!" pintanya sambil melangkah pergi menjauhi apartemen Kencana.

[Scarlett = out]

"Aku tak apa-apa kok, sendiri. Sampai jumpa, Scarlett-san. Semoga harimu menyenangkan," sahut Kencana sambil melambaikan tangan.

"Hai! Penghuni baru azure?" clark menghampiri kencana sambil tersenyum. "aku clark, pemilik apartemen azure. Salam kenal!"

"Hai! Penghuni baru azure?" clark menghampiri kencana sambil tersenyum. "aku clark, pemilik apartemen azure. Salam kenal!"

"Salam kenal juga, Clark-san." Kencana balas tersenyum. Wuah, ternyata Clark-san masih muda sekali, gumamnya dalam hati.

"ini, lembar informasi dan peraturan di sini. Jangan sungkan bertanya." clark menyerahkan selembar kertas yang dimaksud.

"sepertinya sudah ada yang berkenalan." clark melihat scarlett dari kejauhan. "kamu pelajar atau mahasiswa?"