[RP] Ruang Pertemuan

Scarlett hanya mengangguk sambil minum segelas air mineral di tangannya.

"Hho.. Begitu ya? Sejak kecil aku home-schooling dan baru kali ini aku sekolah di sekolah umum. Jadi tak begitu mengerti tentang kehidupan SD, SMP, dan SMA. Tapi sepertinya yang diceritakan Hanada-san tadi menyenangkan juga!" serunya sambil tersenyum.

"Memangnya Hanada-san ambil jurusan apa?"

Scarlett hanya mengangguk sambil minum segelas air mineral di tangannya.

"Hho.. Begitu ya? Sejak kecil aku home-schooling dan baru kali ini aku sekolah di sekolah umum. Jadi tak begitu mengerti tentang kehidupan SD, SMP, dan SMA. Tapi sepertinya yang diceritakan Hanada-san tadi menyenangkan juga!" serunya sambil tersenyum.

"Memangnya Hanada-san ambil jurusan apa?"

Seiren hanya mendengarkan saja

"ah...ada yang mau ubi?"tawarnya karena merasa tercuekkan.

Quote :

"ah...ada yang mau ubi?"tawarnya karena merasa tercuekkan.

"eh? boleh.. terima kasih" mengambil ubi yang ditawarkan Seiren.

Seiren memakan ubinya sambil senyam senyum sendiri nggak jelas,entah karena apa

Kencana sama sekali tidak mengira bahwa akan banyak orang yang datang ke sini. Dia merasa senang mendapat teman mengobrol. Ada mahasiswa pula.

"Wah, aku baru tahu kalau Scralett-san ikut homeschooling."

Quote :

"Wah, aku baru tahu kalau Scralett-san ikut homeschooling."

"eh, benar juga, aku juga baru tahu.." Itsuki menanggapi kata-kata Kencan sambil memakan ubi dari Seiren. *nyem nyem*

Scarlett menangguk-angguk sambil memakan ubinya. Matanya yang besar pun turut menyipit anime style. Setelah mengunyah dan menelan satu gigitan ubi, ia mulai menjawab pertanyaan dan respon dari Kencana dan Itsuki.

"Ahhaha~ Tentu saja! Soalnya aku nggak pernah cerita ke siapapun kok!" serunya girang sambil menggigit ubi lagi. "Lagipula home-schooling itu nggak enak lho! Aku jadi nggak punya teman sekelas, senpai, kouhai, atau apapun yang dapat ditemui di sekolah. Kerjaanku hanya dirumah menunggu guru datang dan belajar. Membosankan..."

"Yang lebih nggak enaknya lagi," lanjutnya sambil menggigit ubinya, "Aku merasakan ketidaknyamanan itu selama 10 tahun!"

"Wah itu pasti menyiksa sekali. Kenapa tidak ikut sekolah biasa saja?" tanya Kencana sambil melanjutkan menyunyah ubi.

Scarlett menggeleng keras sambil mengunyah ubinya. Entah sudah berapa buah ubi ia habiskan.

"Humm, kalau memang bisa sih, dari dulu aku pasti juga sudah belajar di sekolah.." keluhnya sambil menggerutu.

"Semua gara-gara ayahku yang psikopat melarangku belajar di sekolah! Entah apa alasan ayah.. Tapi yang pasti aku pernah mendengar ayah berkata kalau waktu kecil dirinya juga home-schooling." jawabnya sambil meminum kopi di depannya.

"Ayahku itu memang aneh sih! Punya dua kepribadian yang bertolak belakang memang sulit.." Scarlett menghela nafasnya, mengingat dirinya dan ayahnya yang sama-sama memiliki kepribadian kedua yang sadis dan psikopat. Tapi setidaknya, kesadisan Envy jauh jauh lebih baik daripada Yuuto.

"Wah, memang susah punya ayah yang protektif, ya," sahut Kencana sambil sibuk mengunyah ubi. "Ditambah punya 2 kepribadian lagi."

[RE: sebelumnya]

"emm...ehehehe menjawab yang tadi, saya ngambil jurusan senirupa...apa arsitek ya??? ah...senirupa kok senirupa! "

Scarlett kemudian menoleh pada Hanada, "Wah! Hanada-san di jurusan seni rupa? Hebat! Pasti jago gambar dan melukis ya!" serunya girang dengan senyuman lebar. "Oh iya, bagaimana kalau Hanada-san melukis wajahku?" pintanya sedikit memelas.

Lalu lukisan itu akan dihadiahkan pada Ryu. Perfect!

"Bu-Bukan protektif sih.." sahutnya setelah menoleh pada Kencana. "Menurutku ayahku yang psikopat itu sama sekali nggak protektif! Dia selalu memaksaku mengikuti keinginannya! Tapi lain halnya dengan kepribadian ayahku yang satunya.. Dia begitu baik dan mempesona!" lanjutnya dengan wajah yang memerah ketika mengingat ayahnya--lebih tepatnya, kedua ayahnya.

"Tapi sayang.. kedua ayahku itu sama-sama mesum! Kedua ayahku sering kali dicambuk ibuku karena kemesuman mereka!" serunya antusias. Entah kenapa, mengingat keunikan kedua orang tuanya, Scarlett menjadi ingin pulang ke rumah. Ia rindu ketiga orang tua kandungnya itu. Andaikan ia memang memiliki keberanian untuk pulang ke rumahnya di Jepang, pasti ia sudah pulang.

OOT: kalau mau ketemu dan berinteraksi dengan ayah Scarlett dan kedua kepribadiannya, silahkan join FRP-Wonderland! (ada ibunya juga lho *lirik chara chou di FRP*

Kencana mengangguk mendengar cerita Scarlett sambil membayangkan sosok ayah Scarlett yang dihajar ibunya. Benar-benar Wonderwoman, pikirnya usil.

black eyeglasses wrote:

"emm...ehehehe menjawab yang tadi, saya ngambil jurusan senirupa...apa arsitek ya??? ah...senirupa kok senirupa! "

Kencana antusias mendengarnya. "Wah seni rupa! Kebetulan aku juga mau masuk jurusan seni saat lulus SMA!"

Guin yang sedang menjelajahi bangunan apartemen Azure, tiba-tiba merasa terpanggil karena mendengar kata 'seni rupa' dari arah Ruang Pertemuan.

Kalau boleh jujur, sebenarnya ia juga terpanggil karena tidak sengaja mendengar kata-kata 'kedua ayah' dan 'mesum' yang diserukan dengan antusias oleh Scarlet. Siapapun pasti jadi penasaran, bukan?

Gadis bertampang bocah yang notabene juga berstatus mahasiswi seni rupa itu turut bergabung dengan keramaian di sana. "Ada yang bicara soal seni rupa?"

Kencana melihat Guin yang baru tiba.

"Halo, Guin-chan. Kita sedang membicarakan Hanada-san."

Quote :

"Wah seni rupa! Kebetulan aku juga mau masuk jurusan seni saat lulus SMA!"

hem...begitukah...tapi susah loh tes masuknya...hhh~hhh...tapi kayaknya aku bakal dipindahin jurusan...mudah2an tidak...


-------------------------------
maap lama g ol...UAS euy...