[Pre-Event] Persiapan Dansa

Envy menatap Kencana dengan tatapan yang datar, sedikit ada seringai di bibirnya yang tipis namun merona.

"Fufufu kupikir kalian sedang pacaran! Disini kan banyak orang lagi pacaran, tidak salah kan kalau aku menganggap kalian pacaran!" serunya sambil membentuk huruf v pada jari tangan kanannya.

Lalu ia berbalik menatap Kyle, "Ah, sepupu Ryu! Aku lagi berjalan-jalan menikmatik kota Vienna, sayang banget kan kalau aku sudah jauh-jauh datang kesini dan ngapa-ngapain! Kalau soal cowok kaya itu, kayaknya dia punya urusan sendiri!"

"Ah, kau tahu aku ya! Benar, namaku Envy! Mungkin aku nggak pernah ketemu kalian sebelumnya tapi aku selalu melihat kalian! Fufufu! Salam kenal!"

"Ryu punya urusan? Oh, palingan ia hanya pergi ke tempat itu saja." Ujar Kyle

"Apakah kami terlihat seperti orang pacaran?"

"Tebakanku ternyata tidak salah, kata Ryu kau punya kepribadian ganda bukan? "

Kencana sedikit bingung saat Envy memperkenalkan diri. Tidak didengarnya perkataan Kyle barusan.

"Salam kenal juga, Envy-san. Wah, kamu mirip sekali dengan Scarlett sampai sempat kukira dia. Apa kamu saudari kembarnya?"

Envy menyeringai, "Ckckck, ternyata Ryu suka cerita-cerita ya!" responnya sebelum ia menatap Kencana dengan pandangan jahilnya.

"Benar, aku kembarannya Scarlett! Fufufu!" jawab Envy dengan seringainya yang semakin melebar.

"Hhah? Kalian nggak pacaran? Lalu ngapain dong kalian berduaan di tempat yang begitu banyak orang yang pacaran begini? Yang ada membuat kesalahpahaman aja tahu!" serunya tegas dan agak sinis.

"Ngapain? Hmm... susah juga kalau ditanya begitu. Yang ada di pikiranku sih hanya melihat pemandangan di sini mumpung ada di Vienna. Tapi aku tidak menyangka banyak banget pasangan yang di sini. Wah, wah, gawat juga, ya."

Kencana tersenyum pada Envy.

"Tapi Ryu tidak menceritakan bagian bahwa kau adalah seorang pembohong." ucap Kyle sambil tertawa.

"Kami belum berpacaran , lagipula aku sekarang sedang tidak berminat pacaran."

Envy menyilangkan kedua tangannya di dadanya. "Aku memang bukan pembohong kok! Kata siapa aku suka bohong?" balas Envy yang menatap Kyle dengan tajam.

"Fufufu, kau mengatakan 'belum pacaran' kan? Berarti ada kemungkinan kalau kalian bakal jadian dong?"

Ia lalu menoleh pada Kencana. "Hei, Kencana, apa kau nggak merasakan sesuatu ketika lagi berduaan sama pria ini?" tanyanya sambil menunjuk pada Kyle.

"Setahuku kau adalah alter-ego Scarlett, dan intinya kalian bukan kembaran karena kembaran itu adalah dua orang sedangkan kalian hanya 2 kepribadian dalam satu tubuh. Bukankah begitu?"

"Maaf, tapi itu mungkin masih nanti karena aku sekarang sedang tidak ingin berpacaran."

Sekarang Kencana yang bingung. Merasakan 'sesuatu' apaan? Mereka baru sebentar bertemu dan ngobrol, mana bisa jatuh cinta dalam waktu sesingkat itu?

"Hmmm.... bagaimana, ya? Aku memang menganggap bahwa Kyle pria yang tampan dan menarik, tapi soal merasakan 'sesuatu', entahlah. Kami baru sebentar bertemu."

"Cih, iya deh! Aku ini memang alter-egonya Scarlett! Tapi jangan samakan aku dengan Scarlett! Karena aku jauh berbeda dari gadis manja itu!" serunya ketika tiba-tiba saja iphone yang ada di dalam sakunya berdering.

Envy menjawab panggilan dari iphonenya itu dan menemukan bahwa yang meneleponnya adalah Rikuto, teman sejak kecilnya. Ia terlihat mengangguk-angguk sebelum akhirnya menutup teleponnya dan memasukkan iphonenya kembali ke dalam saku.

"Aku nggak bisa lama-lama disini! Oh iya, aku cuma mau kasih tahu sesuatu! Awalnya aku sama sekali nggak percaya lho, tapi ternyata yang namanya cinta pada pandangan pertama itu memang benar-benar eksis! Awas saja kalau ternyata akhirnya kalian terjangkit virus mengerikan itu! Bye, bye!" serunya sambil beranjak pergi dan meninggalkan Kencana dan Kyle berduaan lagi.

[Envy/Scarlett=out]

Kencana mengangkat pundaknya. Bingung atas kejadian yang berlangsung cepat itu.

"Envy-san kenapa, sih? Aku tidak mengerti apa yang terjadi. Kita jalan-jalan saja yuk."

"Mungkin kau tanya dia saja..." ucap Kyle sambil tersenyum

"Ayo, lagipula aku tidak keberatan jalan dengan 2 gadis manis."

Kencana tertawa.

"Kyle-san bisa saja. Kenapa kita tidak coba naik kapal mengeliling donau ini?"

"Baiklah, kalian tunggu disini ya."

"Aku mau menyewa perahu dulu." Ucap Kyle ia kemudian segera pergi ke tempat penyewaan perahu kayu.

Edit: Rhein, lebih baik kita selesaikan aja Pre Event-nya
_______

Kencana mendadak mengubah pikirannya. Ia ingat bahwa besok pesta dansa telah dimulai dan ia tidak mau terlalu banyak kegiatan hari ini karena ia bisa kecapekan.

Kencana pun mengejar Rhein dan menepuk pundaknya.

"Maaf ya, Kyle. Bagaimana kalau acara naik perahunya kita batalkan saja? Lebih baik kita pulang dan beristiharat untuk mengikuti pesta dansa besok," ucapnya setelah berhasil emngatur napasnya.

Semoga saja Rhein tidak salah paham akan keputusannya ini.

"Ok , kalau itu maumu."

"Kau ingin menginap di villaku san Ryu atau kembali ke hotel?"

Kencana berpikir. Tidak ada pilihan yang tepat dua-duanya. Walaupun Kyle (kelihatannya) pria baik, tetap saja menginap bersama pria berdua saja itu dangerous!

"Nggg... bagaimana kalau ke hotel saja? Ah, kalau Kyle-san tidak mau mengantrku tidak apa-apa kok. Aku bisa pulang sendiri," sambungnya cepat.

Semoga Kyle tidak berprasangka buruk.

OOT : Sekarang bukan di Azure, tapi di Vienna.
--------------------------------------------------------------

"Kalau begitu kau ingin kembali ke hotel saja?"

"Baiklah aku akan mengantarmu kesana."

OOT : Oh iya, sorry. Segera saya edit. Saya percepat ceritanya, ya.
_______

Kencana mengangguk.

"Terima kasih banyak, Kyle," katanya sambil tersenyum manis.

"Ayo kita pulang!"

_____

OOT : Rhein, post selanjutnya ketik aja nganterin saya ke hotel.

ok
------------------------------------

"Nah sampai jumpa lagi ya." ucap Kyle ketika mereka berdua sudah tiba di lobi hotel

"Aku akan menjemputmu saat pesta nanti."

[Kyle=Out]]

"Terima kasih banyak Kyle," kata Kencana tersenyum.

"Have nice day!" katanya sebelum berlalu.

Hari ini benar-benar menyenangkan.

Pre-Event = selesai