[RP] New Life of Azure

Apartemen baru.

Angela memutar kunci pintu rumah tinggalnya yang menempel di antara pintu-pintu yang lain yang tertutup rapat. Pintu mengayun terbuka dengan bunyi khas pintu yang lama tak dibuka. Bau cat baru langsung menusuk hidungnya, namun Angela mengabaikannya.

Warna biru langit mewarnai seluruh dinding apartemen barunya ini, yang akan segera menjadi tempat tinggalnya. Dengan antusias, Angela menarik koper besarnya masuk mengikutinya.

Begitu memasuki pintu, Angela langsung berada di Ruang Santai. Sudah tersedia satu set sofa yang berjajar rapi menempel pada dinding, serta sebuah meja kecil sebagai pusat ruangan. Vas bunganya masih kosong, namun Angela telah membawa sekuntum bunga Lily di tangannya yang bebas dari koper.

Angela ingin sekali segera berkeliling mensurvei rumah tinggal barunya itu, namun sebelumnya, ia berdiri diam di tempatnya. Memejamkan mata, menghirup banyak-banyak udara ke dalam paru-parunya. Sebuah senyuman tersungging di bibirnya.

Mulai hari ini, dia akan memulai kehidupan baru, bukan?

Kencana masuk ke ruangan dan melihat seorang gadis seorang gadis cantik memegang sekuntum bunga Lily. Kencana sempat mengiranya boneka barbie karena kecantikannya. Dihampirinya wanita tersebut.

"Halo, aku belum pernah melihat wajahmu. Penghuni baru, ya?" tanya Kencana iseng, padahal sendirinya juga masih baru di sini. "Namaku Kencana Shiroi."

Angela menoleh ketika sebuah suara datang tiba-tiba. Terkejut, namun Angela bisa menguasai dirinya. Dia berputar dengan anggun, mengibarkan rambutnya yang pirang lembut. Seorang anak perempuan telah muncul persis di balik punggungnya. Anak yang serba putih.

Quote :

"Halo, aku belum pernah melihat wajahmu. Penghuni baru, ya?"

Angela mengedip bersemangat menemukan nada iseng yang diterjemahkannya sebagai nada ramah.

Quote :

"Namaku Kencana Shiroi."

Angela memperlihatkan senyuman manisnya yang lembut keibuan pada anak perempuan itu, kemudian membalas sapaannya, "Halo, Kencana. Saya penghuni kamar ini mulai hari ini. Namaku Angela."

Angela menyodorkan bunga Lily-nya kepada anak itu. "Kau mau Lily?"

"Tentu saja. Terima kasih banyak." Kencana menerima buket tersebut. Sebetulnya dia tidak peduli bunga macam apapun bentuknya, asal warnanya putih.

"Angela-san, ya? Senang berkenalan denganmu."

Angela tertawa ringan melihat Kencana menerima Lily-nya dengan senang hati. Kemudian mendengar bagaimana cara Kencana menyebut namanya, Angela merasa geli.

Dia menegakkan tubuhnya dan mencoba berkata dengan nada sombong, tapi gagal oleh karakter lembutnya. "Sensei, lho. Sensei."

Dia membuka pintu lebih lebar untuk memperlihatkan bagian lain Ruang Santai yang tadi sempat tak terlihat karena terhalang oleh daun pintu. Di seberang set sofa, di bawah hujan sinat mentari yang menembus jendela, sebuah piano putih telah berdiri dengan megahnya di sana.

"Saya seorang pianist yang juga mengajarkan piano secara privat," kata Angela, memperkenalkan pianonya dengan lambaian tangannya. "Salam kenal, Kencana."

Kencana tersentak mengetahui gadis yang masih muda ini adalah guru piano.

"Wah, seorang pianist, ya? Kalau begitu, bisa mainkan satu lagu untukku, sensei?" tanya Kencana.

Angela tak bosan-bosannya melemparkan senyum pada teman kecilnya itu.

"Kenapa tidak?" Angela memutar tubuhnya, mengibarkan rok panjangnya ketika ia berjalan menuju pianonya dan membukanya. Tuts-tutsnya bersih mengilap seakan masih baru. Angela menarik bangku kecil di bawah piano itu sebelum ia duduk di atasnya dengan keanggunan dan kewibawaan seorang pianis. Dia mengerling ramah ke arah Kencana, lalu berkata, "Untuk teman kecilku yang sekaligus menjadi tamu pertamaku."

Kemudian jemari Angela mulai menari lincah di atas tuts piano hitam dan putih. Nada-nada berdenting merdu seperti kicauan burung di pagi hari musim dingin ini.

Mozart - Variations on 'Ah! Vous dirai-je, Maman' (aka 'Twinkle Twinkle') in C, K265 adalah lagu pertama yang membuka konser perdana Angela di Azure Apartment.

Kencana mendengarkan permainan piano Angela sambil memejamkan mata. Dia tidak tahu banyak tentang musik, tapi menurutnya permainan pianonya sangat indah.

Kencana bertepuk tangan. "Wah, luar biasa Saya tidak mengerti banyak tentang musik, tapi menurutku itu lagu yang indah. Kalau boleh tahu apa nama lagu tersebut?"

Kencana sengaja menggunakan "Saya" mengingat dia berbicara dengan guru.

Ryu berjalan ke arah kamar penghuni baru Azure. Dengan sebuah biola di tangan kanannya dan sebuket bunga mawar merah di tangan kirinya.

Hari ini Angela tiba di Azure , ia adalah seorang pemain musik yang pernah berduet dengan Ryu. Salah satu pemusik yang memiliki respek di mata Ryu.

Baru saja sampai ia sudah dapat mendengarkan permainan musik Angela.


"Hi Angela, permainan pianomu semakin bagus." Ucap Ryu sambil menyerahkan buket bunga yang ia bawa."

Kencana melihat Ryuu menyerahkan bunga pada Angela. Pikirannya mulai bekerja. Apa hubungan kedua orang itu?

"Wah, kalian sudah saling kenal, ya?" tanyanya.

Lagu aransemen Mozart yang dimainkan Angela tadi sebenarnya berasal dari Twinkle-twinkle Little Stars, yang digubah dengan kejeniusan Mozart. Lagu yang sangat membutuhkan keterampilan jari karena sebagian nada dimainkan dengan cepat. Lepas dari kesulitan itu, Angela memainkannya seolah jiwanya telah menyatu dengan piano.

Quote :

"Wah, luar biasa Saya tidak mengerti banyak tentang musik, tapi menurutku itu lagu yang indah. Kalau boleh tahu apa nama lagu tersebut?"

"Terima kasih," Angela tersanjung. "Judul lagu ini sebenarnya ya Twinkle Twinkle Little Stars. Tapi," Angela menambahkan dengan nada seperti bercerita, "Mozart mengaransemen ulang sehingga kedengaran lebih kompleks dan indah."

Baru saja ia selesai bicara, muncul seorang tamu lain yang membangkitkan kegairahan dalam diri Angela.

Quote :

"Hi Angela, permainan pianomu semakin bagus."

"Ryuu!" Angela melompat berdiri dengan wajah merona merah, ia menerima buket bunga pemberian Ryuu. "Kau ada di sini juga rupanya?"

Quote :

"Wah, kalian sudah saling kenal, ya?"

Kalau saja Kencana tidak mengeluarkan suara, mungkin Angela sudah melompat lagi untuk memeluk sahabat lamanya itu.

Angela tersenyum pada teman kecilnya itu seraya menjawab, "Kami dulu teman lho."



OOC: http://www.findmp3s.com/search/ah-vous-dirai-je/1/mp3
Staf, tolong hapus post kosong di atas post ini. T^T Koneksiku jelek sih.

"Iya."

"Kau akan menetap disin?"

"Sudah lama ya kita tidak bertemu . Mau berduet?" Tawar Ry usambil menunjukkan biolanya.

"Oh ya , kami teman lama yang baru bertemu kembali."

Quote :

"Kau akan menetap di sini?"

Angela tertawa mendengar pertanyaan bodoh Ryu, sembari menjawab, "Tentu saja aku akan menetap di sini. Yah, walaupun panggilan konser ada di mana-mana sih." Dia menghela nafas berat ketika mengucapkan kalimat yang terakhir.

Quote :

"Sudah lama ya kita tidak bertemu. Mau berduet?"

Senyum simpul yang manis menghiasi wajah Angela untuk yang kesekian kali dalam sehari ini. Dia memiringkan kepalanya, dan menggeleng. Benar-benar temannya yang satu ini sangat bersemangat mengetahui kepindahannya ke Azure Apartment ini.

"Satu lagu saja, ya?" Angela bersedia sambil mengangkat jari telunjuknya sebagai pertanda syarat. "Aku belum mulai beres-beres." Dia mengerling kopernya yang berdiri terlupakan di belakang Kencana dan Ryuu.

"Seperti biasa. Bagaimana kabar orangtuamu?" Pati mereka asibuk menyiapokan konser ya?" ucap Ryu sambil tersenyum.

"Tenang saja aku akan membantu untuk merapikan koper-kopermu." Ucap Ryu sambil membuka kotak biolanya. Dalam hitungan menit ia sudah siap dengan biolanya .

Quote :

"Seperti biasa. Bagaimana kabar orangtuamu? Pasti mereka sibuk menyiapkan konser ya?"

Angela tak menjawab, tapi dia melirik memperingatkan dengan senyuman. Topik tentang orang tua adalah topik yang sengaja dihindari Angela. Yah, ia sangat jarang bertemu dengan orang tuanya. Sepanjang hidupnya, jumlah pertemuan mereka mungkin bisa dihitung dengan jari. Alasan kepergian mereka pun sudah jelas, yaitu demi pengabdian mereka pada musik.

Quote :

"Tenang saja aku akan membantu untuk merapikan koper-kopermu."

"Oh, kau baik sekali," kata Angela, berjalan kembali ke pianonya dan bersiap. "Aku akan sangat membutuhkan bantuanmu. Lalu," dia memandang Ryuu, "lagu apa yang ingin kau mainkan?"

Quote :

"Kami dulu teman lho."

"Oh teman, ya. Pantas akrab," komentar Kencana.

Setelah mendengarkan percakapan Ryuu dan Angela yang mengatakan kalau mereka akan berduet memainkan biola dan piano, dia langsung semangat.

"Wah, duet? Jadi tidak sabar. saya pasti akan mendengarnya."

Maka Kencana duduk manis sambil memluk Usagi-chan di pangkuannya, emnunggu mereka.

Scarlett tak sengaja juga mendengarkan suara piano yang indah dari arah sebuah pintu. Ia menutup kedua mata violetnya dan mendengar dengan seksama suara indah dentingan piano tersebut.

Lalu tiba-tiba suara pianonya terhenti. "Eek? Sudah berhenti lagi??" serunya tiba-tiba. Ia pun kemudian segera bangkit dari nap-nya di kursi taman Azure dan pergi menuju suara piano tersebut berasal.

Alhasil, ia mendapatkan bahwa ada seorang lagi penghuni baru di Azure. Scarlett menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Aneh sekali... Kenapa banyak sekali seniman di Azure ya? Terutama di bidang musik. Aku jadi merasa minder sendiri hhuhuhu!" gumamnya girang sebelum akhirnya tiba di depan pintu sang penghuni baru yang ternyata terbuka sedikit.

Selain sang penghuni baru, ia melihat Ryu dan Kencana sudah berada di dalamnya. Scarlett pun lalu mengetuk pintu dahulu sebelum sewenang-wenang masuk ke dalamnya. "Permisi..." sapanya lembut.

Kenyana menyadari kedatangan Scarlett. Dia melambaikan tangan pada Scarlett.

"Ah, Scarlett-san, selamat siang! Suatu kebetulan bisa bertemu di sini. Ada penghuni baru lho."

"Terserah kau saja. Seleramu lebih baik daripada aku." Ucap Ryu sambil mearuh biola di bahunya.

Scarlett kemudian datang ." Hi Scarlett."

Cielle yang sedang berjalan jalan di azure, tiba tiba mendengar suara piano. Lagu yang dimainkan cukup rumit, lagu anak anak yang di gubah mozart menjadi lebih indah dan lebih kompleks. Sebenarnya banyak musisi tersohor di apartemen ini, hanya saja cielle menyadari bahwa permainan piano ini berbeda dari yang lain. Apalagi setiap musisi meski alat musik yang dimainkannya sama, pasti akan mengeluarkan suara yang berbeda, tih setiap musisi pasti mempunya ciri khas suara sendiri.
Maka tanpa sadar cielle membiarkan kakinya menuntunnya ke tempat di mana suara itu berasal. Setelah beberapa lama berjalan menyusuri lorong lorong dan kamar, tibalah cielle di sebuah kamar di mana suara piano itu berasal. Saat ia tiba di kamar itu, suara piano itu berhenti. Ia lalu melihat ryu. Scarlet, dan kencana di situ. Lalu ia melihat lagi dan menemukan seorang gadis dan seorang anak kecil yang tidak ia kenal. Melihat mereka berkenalan dengan satu sama lain, dengan cepat cielle menduga bahwa mereka adalah penghuni baru.
Di dorong rasa penasaran akan identitas gadis itu, cielle pun dengan agak ragu berjalan menuju gadis itu.

"hei, kau penghuni baru? Aku mendengar permainan pianomu... Indah" puji cielle sambil tersenyum pada gadis itu.

Menyadari kebodohannya tidak menanyakan nama gadis itu, dnegan segera cielle bertanya "maafkan kekasaranku, namaku cielle illy monuer, dan kau?"

Scarlett membalas lambaian tangan Kencana sambil tersenyum lebar. "Hhehehe.. aku pikir bukan kebetulan lho, Kencana-san, karena ayahku pernah bilang kalau apa yang terjadi dalam hidup ini bukanlah suatu kebetulan melainkan apa yang sudah digariskan!" serunya sambil memasukan quote pada kata-katanya.

Ia kemudian menoleh pada Ryu yang menyapanya. Wajah Scarlett tiba-tiba saja memerah. Ia melambaikan jari-jari tangannya, "Hi Ryu-kun.."

Masih dengan wajah yang memerah Scarlett menoleh pada Cielle yang tampaknya juga hendak menyapa sang penghuni baru. "Hai Cielle-chan!" sapanya dan tak lupa juga ia melakukan ojigi pada sang penghuni baru.

"Boleh kami masuk?" tanyanya pada sang pemilik rumah, Angela Strovanski.

Quote :

"Terserah kau saja. Seleramu lebih baik daripada aku."

"Aku tidak akan berbelas kasihan lho," Angela tersenyum nakal. Sudah sekian tahun semenjak mereka berdua tidak bertemu. Masa selama kurun waktu tersebut, kemampuan Ryuu sama sekali tidak bertambah?

Quote :

"Wah, duet? Jadi tidak sabar. saya pasti akan mendengarnya."

Suara Kencana terdengar lagi. Plus, dia sudah duduk, memposisikan diri sebagai pendengar bersama usa-chan dalam pelukannya. Angela baru saja hendak mengutarakan sebuah judul lagu pada Ryuu, eh muncul seorang gadis lain yang tampaknya usianya tak terpaut jauh dengan Kencana.

Quote :

"Permisi..."

Angela memiringkan kepalanya agar dapat melemparkan senyum ramahnya sebagai izinnya, bahwa gadis itu diperbolehkan melangkah memasuki rumahnya.

Quote :

"Ah, Scarlett-san, selamat siang! Suatu kebetulan bisa bertemu di sini. Ada penghuni baru lho."

Quote :

"Hi, Scarlett."

Oh, namanya Scarlett. Rupanya dia juga penghuni Azure Apartment ini. Angela ingin sekali bisa menyapanya seperti ketika ia menyapa dua tamunya yang sebelumnya, tapi tampaknya ia tak mendapat kesempatan. Muncul seorang tamu lagi, bahkan ia langsung merebut seluruh perhatian Angela dari atas bangkunya.

Quote :

"Hei, kau penghuni baru? Aku mendengar permainan pianomu... Indah"

Angela tersenyum lembut dan kalem. Terlihat dengan jelas di wajahnya, dia sedang berbahagia mendengar pujian itu, tapi ia tak menunjukkannya dengan berlebihan.

Quote :

"Boleh kami masuk?"

Uh oh, rupanya ia terlalu sibuk menghadapi para tamu sehingga tak sempat mempersilakan mereka masuk dengan jelas. Dia melambai memanggil dengan gerakan gemulai jemarinya, mempersilakan mereka masuk.

Quote :

"Maafkan kekasaranku, namaku Cielle Illy Monuer, dan kau?"

Angela mengangkat tangannya, meminta tangan Cielle agar bisa menjabat tangannya. Dia memandang mata Cielle dengan mata birunya yang berpendar indah, "Namaku Angela."

Lalu dia menoleh pada Ryuu, memberinya tawa kecil yang hangat. "Tak disangka yah, kita telah menarik perhatian banyak orang? Kalau begitu, bisa memainkan Edward Elgar Sonata for violin & piano, Op82?"



OOC: maap, tadi malam mati lampu. =w=
Anyway, @Ryuu, lagunya: http://www.amazon.com/Elgar-Sonata-Violin-Piano-Faur%C3%A9/dp/B0006A9FVY. Sori, gag tau di mana nyari yang free download.

Sebenarnya Kencana tidak tahu lagu macam apa Edward... apa itu. Tapi dia toh menantikannya dengan antusias.

"Wah, pasti itu lagu yang indah."

"itu karena permainanmu yang lembut. Bukankah begitu nona pianis." Ujar Ryu sambil tertawa.

"Aku pernah memainkan lagu tersebut .Ayo kita coba." Jawab Ryu. Ia kemudian mulai menggesek biolanya, menyelaraskan nada dengan Angela.

Scarlett melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Angela dan segera duduk di samping Ryu dengan wajah yang agak memerah. Ia hanya terdiam tersenyum mendengar Angela dan pacarnya itu akan berduet.

"Ryu-kun ganbatte!" serunya sambil memberikan tepuk tangan pada Ryu yang sudah bersiap dengan biolanya.

Walaupun sebenarnya dalam hatinya ia agak sedikit cemburu melihat Ryu yang kelihatannya dekat dengan Angela, bahkan sampai berduet pula. Namun Scarlett menyembunyikannya dengan senyuman. Ia tak ingin merepotkan Ryu.