OOT: ati-ati sama god mod. Miki gag akan mentolerir god mod.
Agak lama, terjadi keheningan di antara mereka bertiga. Sian menggosok hidungnya dan melempar pandangan ke sepatu ketsnya. Tali sepatu sebelah kirinya sudah mengendur. Mungkin nanti Sian bisa menginjaknya kemudian terjatuh, tapi Sian bukan cewek ceroboh macam itu.
"err.. Udara disini dingin.. bagaimana kalau kita melanjutkan perbincangan kita didalam."
A, akhirnya ada yang ngomong dan ternyata si Sinichi Arai. Sian mengangkat wajahnya dan memandangi Arai berjalan masuk ke apartemen sendiri sambil mengajaknya bicara. "Apa kamu orang asia?, namamu seperti kebanyakan orang asia."
Sian mendiamkannya, dia masih berdiri di tempatnya. Hm, lihat saja apa dia bisa berjalan ke arah pintu kamar Sian yang benar. Sian mau tahu. Lagipula, Sian belum merasakan dingin karena jaketnya lumayan tebal.
Sedangkan untuk jawaban dari pertanyaan kedua si cowok berkacamata itu, Sian hanya menggumam, "Inggris. Ayah yang Asia."
Biar dia sadar, kalau Sian sengaja tidak ikut dengannya.
"Benar kata Arai-san, udara semakin dingin, sebaiknya kita segera masuk ke dalam. Ah, aku ingin mampir ke kamar Sian-san. Boleh kan?"
Sian menoleh ke arah gadis bermata ungu di sampingnya itu. Sebenarnya Sian masih ingin jalan-jalan di luar, tapi kalau mereka berdua sudah kedinginan, yah. Sian tersenyum, "Kalau begitu, ke arah sana."
Tangan Sian menunjuk ke arah jalan di sebelah kanan.