[ST]New Lovers

Akhirnya... Inilah cerita mengenai kehidupan Clark dan Vanessa sepulangnya dari piknik.

-----------------------------------------
Lokasi: Room milik Clark 22.00

Clark dan Vanessa baru sampai. Clark langsung pergi ke kamarnya karena merasa lelah sekaligus pusing karena tadi sempat mabuk. Begitu merebahkan diri di kasur dia langsung tertidur pulas tanpa bisa diganggu sedikit pun... yang Clark ingat besok dia harus bangun pagi karena harus mengumpulkan tugasnya.

Pagi hari yang cerah
Clark bangun dari tidurnya lalu pergi ke kamar mandi yang ada di kamarnya dengan setengah sadar. Ternyata showernya rusak karena temperatur airnya terlalu panas. Clark yang masih setengah sadar itu akhirnya mengenakan kimono handuk dan pergi ke kamar mandi yang ada di luar. Tanpa sadar siapa yang ada di dalamnya. Dengan santai dan setengah sadar Clark mencuci muka dan menyikat giginya. Setelah itu dia masuk ke tempat shower. Dia menyadari sesuatu, kenapa bath tub-nya penuh dengan busa? Sekali lagi dia tidak sadar siapa yang ada di bath tub itu karena sebagian dari bath tub itu ditutup oleh tirai berwarna biru muda. Clark melanjutkan acara mandi dengan shower-nya.

Vanessa mempunyai kebiasaan buruk: kemana-mana selalu menggunakan MP4nya. bahkan di dalam bathub sekalipun! dan seperti biasa, pagi ini Vanessa mandi sambil mendengarkan MP4nya.

2menit berlalu, dia tidak sadar kalau ada ORANG LAIN selain dirinya di kamar mandi itu. Vanessa benar-benar hanya berendam sambil menikmati lagu yang dia dengarkan.

setelah merasa cukup, Vanessa keluar dari bathub dengan mengenakan handuk. dia tidak menyadari apapun sampai dia melihat ke tempat Shower...dan seseorang di sana.

"KYAAAAA!!!!"

Di saat yang bersamaan Clark juga membuka tempat showernya, tentunya dengan mengenakan handuk. Dia keluar sambil mengenakan kimono handuknya itu. Lalu saat dia menggeser pintunya terdengar teriakan dan teriakan itu berasal dari Vanessa. Karena kaget Clark juga ikut berteriak.

Dia memperhatikan sosok di depannya dengan seksama. Ternyata itu adalah Vanessa.
"Ternyata itu kau... aku kaget tahu..." Clark menggosok rambut basahnya dengan handuk kecil. Masih belum menyadari seutuhnya. "Shower kamar mandiku rusak jadi aku mandi di sini..."

"kau sendiri baru selesai man...di... ya..." Clark melirik Vanessa dan wajahnya langsung memerah, hidungnya juga hampir saja mimisan. Clark melihat Vanessa yang baru selesai mandi. Clark langsung menutup hidungnya agar tidak mimisan dan keluar dari sana secepat mungkin. Dia langsung pergi ke kamarnya.

"Astaga..." Clark duduk di kursi yang ada di dekat pintu kamarnya dan menengadahkan kepalanya untuk menahan darah yang hampir keluar.

Vanessa melihat dengan bingung Clark yang tiba-tiba keluar dari kamar mandi dengan wajah merah. setelah dia bercermin, baru dia menyadari kalau tubuhnya hanya ditutupi handuk. tidak heran. "ugh! dasar!" omelnya.

setelah dia berganti pakaian, Vanessa kembali mencari Clark di kamarnya. sejak awal dia memang amat-sangat tidak diperbolehkan masuk ke dalam kamar Clark, karena itu dia mengetuk kamarnya terlebih dahulu.

"clark?" panggilnya.

Clark yang baru saja mengenakan sehelai kaus putih ketika pintu kamar diketuk. Terdengar suara Vanessa memanggilnya. Mengingat Vanessa membuat hidungnya merah lagi dan hampir mimisan. Sudah merasa darurat, akhirnya Clark menyumbat hidungnya dengan tisu yang dipilin. Langsung saja darah berwarna merah segar keluar dari hidungnya dan merembes ke tisu. Untung saja hanya sedikit. Terkadang Clark sebal juga mengingat kelemahannya yang satu ini.

"Ya? Ada apa?" Clark membuka pintu masih dengan hidung yang disumbat.

"Astaga!" Clark melirik jam tangannya. Dia harus mengumpulkan tugasnya. "Vaness, tolong buatkan roti panggang dengan selai apa saja! Aku terlambat!" Clark langsung mengambil jaket kausnya, memasukkan beberapa barang ke dalam tas selempang dengan cermat lalu memasukkan tugasnya juga. Terakhir dia membereskan Notebook yang berisi bahan untuk presentasi hari ini. Clark juga mengambil kunci mobil yang bergantung di dinding tanpa melihat itu kunci mobil yang mana.

Tapi, secermat dan secepat apapun Clark membereskan barang, dia tetap lupa satu hal. Hal yang sangat penting dan baru saja terjadi. Hubungannya dengan Vanessa telah berubah...

terdengar suara Clark yang panik dari dalam kamar Clark. "heh?" Vanessa bingung. karena penasaran, Vanessa iseng hendak mengintip dari balik lubang kunci. namun saat dia mencoba melihat....

BUAGH

Clark yang membuka pintu terburu-buru tidak melihat kalau Vanessa sedang mengintip. pintu menghantam dahi Vanessa dan membuatnya jatuh ke lantai. "aduuuh....." keluhnya. dia mendengar Clark menyuruhnya membuat sarapan. karena itu langsung saja Vanessa bergerak menuju dapur.

"etoo...terlambat?" tanya Vanessa. ketika Vanessa melihat Clark mengambil kunci mobil, Vanessa hendak mencegahnya. karena yang diambil itu adalah kunci mobilnya.

"Hampir... Aku harus mengumpulkan tugas pagi ini." Clark mengambil makanan di atas piringnya. Mengunyah dengan cepat lalu berjalan cepat ke rak sepatu yang ada di dekat pintu keluar apartemen.

Lalu Clark tiba-tiba saja ingat kalau sekarang dia adalah kekasih dari Vanessa. Dengan cepat dan kikuk Clark kembali ke dapur dan mencium kening Vanessa.
"Tadi kamu jatuh kan? semoga keningmu ini tidak sakit lagi. Aku pergi dulu." Clark langsung berjalan dengan langkah panjang dan menggunakan sepatu. Dia berlari menuju garasi.

Wajahnya merah tidak karuan sekarang. Baru kali ini dia mengecup kening seorang perempuan selain Clara.

Kemudian dia sadar kunci yang dibawanya bukan salah satu dari kunci mobilnya. Ternyata itu mobil Vanessa. Tapi karena tidak sempat lagi, Clark menggunakannya dan menelepon ke Vanessa.
"Vaness, maaf, mobilomu kupakai dulu, aku terlambat. Kau pakai saja salah satu mobilku."

terlalu banyak kejadian pagi ini yang terjadi dengan SANGAT cepat. Vanessa hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Clark yang panik pagi itu.

dia melihat jam di dinding. sepertinya dia harus bersiap untuk ke rumah tantenya. namun dia teringat sesuatu. lalu dia mengaktifkan komputernya dan segera menulis e-mail. e-mail untuk Russel. terakhir kali e-mail Russel mengatakan kalau dia tidak akan membalas e-mail Vanessa kecuali kalau Vanessa sudah punya pacar baru.

Quote :

to: Russeli087@funmail.com
subject: new boyfriend

hei Russel! gimana kabarnya Rusia? masih dingin kah? hahaha..eh, sesuai dengan judulnya, aku punya pacar baru..namanya Clark. awalnya dia majikan dan pemilik apartement yang aku tinggali sekarang. namun setelah kejadian ABCDE sampai Z, akhirnya aku suka juga sama dia.
tapi kalau dipikir-pikir kalian banyak miripnya ternyata. hhe...yah..seperti kita dulu aja gimana...banyak kejadian konyol yang terjadi. hari ini saja kami ternyata mandi di kamar mandi yang sama tanpa sengaja..dasar.
russel, akmu kangen ga sama vaness? vaness kangen banget sama russel, soalnya ga ada yang bisa ngegantiin russel..ah...vanes mikir apa sih..hhe
bales ya! russel udah janji!

Vanessa senyum-senyum sendiri mengingat masa-masanya bersama Russel. meskipun disakiti, dia tetap sayang padanya. namun makin lama, Vanessa hanya menganggap Russel hanyalah 'kakak'.

sebelum Vanessa sempat menekan icon 'send', HPnya berdering keras sehingga dia kaget setengah mati. ternyata itu Feilan, managernya. ternyata jadwal rekaman dimajukan dan kesempatan ini ternyata sangat menguntungkan. "APA?! padahal aku belum siap-siap..aduh.....ya..ya...nggak..ok, aku akan kesana dalam waktu 20 menit...apa?! 15 menit lagi?! ah! ok, bye!"

Vanessa langsung mengambil catokannya. sambil menunggu, dia membuat sarapan untuk dirinya. setelah itu dia buru-buru dandan dan kembali ke dapur untuk makan dan mengambil kunci mobil. tak lama, dia sudah melesat ke basement dan melesat ke studio. tidak lupa dia menelpon Clark dulu. "aduh mailbox......hei, aku ke studio sampai malam..mungkin jam 8 ku baru pulang...maaf ya Sel, aku pulang agak malam..bye.." katanya buru-buru.

Vanessa membuat kesalahan, dia lupa kalau dia tadi menelpon Clark, bukan Russel. "aduh..aku mikir apa sih...ah, yang penting tidak ada yang tertinggal lagi..." katanya sambil memacu mobil Clark. tanpa dia sadari, komputernya masih tertinggal menyala di kamarnya...entah jika Clark melihatnya...

Waktu berlalu...

Clark mengecek mailbox dari Vanessa. Dia merasa aneh karena ada kata Sel, seperti nama panggilan seseorang. Ah, mungkin dia panik karena terlambat, itu yang dipikirkan Clark.

Karena hari ini Clark pulang cepat, jadi dia pergi makan-makan bersama temannya. Sudah lama juga dia tidak berkumpul dengan teman-temannya. Dia terlalu sibuk mengurus para penghuni baru dan design-design furniture yang harus segera diserahkannya pada para client.

Clark sampai pukul 7.45 p.m.
Sepi, seperti biasa. Clark pergi ke kamarnya lalu mengganti pakaiannya lalu pergi ke dapur untuk mengambil minum. Tanpa sengaja dia melihat komputer Vanessa yang masih menyala. Clark terdiam beberapa saat melihat e-mail itu lalu membacanya dengan seksama.

"Siapa?" Clark membaca nama yang tercantum dalam e-mail Vanessa.

sudah malam, dan Vanessa menyempatkan diri untuk membeli makan malam di luar sebelum pulang. pulang malam dan tidak sempat membuatkan makan malam membuatnya sedikit merasa bersalah.

sesampainya di Azure, feeling Vanessa tidak enak. dia buru-buru ke kamar. benar saja, Clark sudah pulang, dan berada di depan komputernya. dia baru ingat kalau dia belum mengirimkan e-mailnya pada russel.

"eto...i...itu...." vanessa taidak tahu harus berkata apa. dia takut jika dia menjawab bahwa e-mail itu akan dikirim ke mantannya, Clark akan marah. "itu..."

Clark bangkit dan pergi sambil lalu pada Vanessa.
"Aku ingin makan." Clark berkata dengan datar lalu pergi ke ruang tengah. Tapi, saat diambang pintu Clark berkata lagi, "setelah itu aku meminta penjelasan lebih lanjut darimu mengenai itu." Clark menunjuk komputer Vanessa.

Vanessa mulai merasa terpojok, dia hanya menunduk dan diam. dia tidak tahu harus berkata apa. setelah keluar, Vanessa buru-buru menekan icon 'send' dan bergegas ke ruang makan.

hening. keheningan mengerikan itu benar-benar terasa diantara mereka berdua. Vanessa menghangatkan oden yang dia bawa. entah pembicaraan apa yang harus dia mulai. "eto...mau kubuatkan teh juga?" katanya.

setelah menghidangkan makan malam, vanessa menemani Clark makan. sebenarnya dia sudah makan di luar tadi bersama Feilan, jadi dia hanya membuat teh untuknya. "er....e-mail tadi.....itu..." vanessa tidak berani melanjutkan kata-katanya. sekarang dia merasa serba salah.

Saat makan, Clark hanya diam. Lalu saat ditawarkan teh oleh Vanessa, Clark hanya menjawab, "tidak."

Clark selesai makan dan memperhatikan dengan seksama Vanessa yang akan mulai berbicara. Sebenarnya ini salahnya juga sih karena tidak mengetahui lebih jauh mengenai Vanessa. Tapi, kalau tidak sekarang, kapan lagi dia akan minta penjelasan?

vanessa benar-benar takut sekarang. dia tidak tahu harus mulai dari mana. salah bicara, bisa-bisa dia yang diamuk oleh Clark.

"well...baiknya aku harus bercerita dari mana?" tanyanya. lalu dia berpikir sejenak dan menyandarkan dirinya. "Russel itu.....mantan pacar Vaness.." katanya. lalu dia terdiam sejenak, menunggu reaksi Clark.

"lalu?" hanya itu yang dia katakan.

jadi, mantan pacar. Pikir clark. Dia jadi merasa makin bersalah.

"lalu?" hanya itu yang dia katakan.

jadi, mantan pacar. Pikir clark. Dia jadi merasa makin bersalah.

uh? jadi aku harus cerita??

Vanessa meminum tehnya pelan-pelan. setelah itu dia mendapat ide harus bercerita darimana. "ah...itu, kejadian 2 tahun yang lalu...1tahun jadi pacarku, lalu putus sepihak. ternyata dia dipaksa menjadi pacar temannya karena temannya itu umurnya tidak lama lagi..tapi dia ga cerita. aku abru tahu 3 hari sebelum dia berangkat ke russia..." katanya.

"dan sekarang dia di russia! entah mengapa, sebelum pergi dia selalu nyuruh-nyuruh vaness buat cari pacar baru..aneh deh..." vanessa meminum tehnya lagi. "tapi, karena sekarang ada Clark, jadi Vaness bisa cerita sama Russel! lagipula Russel ga mau ngebales e-mail dari Vaness kalo Vaness belu punya pacar...jadi ya...." katanya sambil tersenyum manis.

Clark hanya menatap Vanessa. Cukup lama. Dia sedang berpikir apa yang harus dikatakannya.

"Jika kau menjadi kekasihku karena paksaan, lebih baik tidak usah saja. Maaf kalau aku terkesan memaksamu. Lebih baik begitu daripada kau membohongi perasaanmu sendiri, vaness." Clark mengatakannya dengan nada yang lembut, dan mata yang tegas. Tapi terpancar kesedihan dan rasa bersalah dari air mukanya.

"Apa kau masih mencintai dia? apa kau masih menyayanginya?" Clark mau tak mau akhirnya menanyakan hal itu juga pada Vanessa.

"tentu saja vaness sayang banget sama Clark!" katanya langsung. Dia tidak terpikirkan yang lain. Apalagi....

"mana mungkin Vaness masih suka sama Russel! Lagipula pacarnya Russel itu namanya IVAN!" katanya. Ya. Ternyata Russel menjadi trauma dengan wanita di russia. Akhirnya dia jatuh cinta dengan laki-laki lain. Itu juga menjadi alasan kenapa russel menyuruh vanessa mencari pacar baru.

"hahaha...dia pernah curhat tentang pacarnya sama vaness...aduh...dasar..." katanya sambil tertawa kecil.

"Syukurlah kalau begitu. Kukira aku akan bertepuk sebelah tangan. Ternyata tidak." Clark tersenyum lalu mengecup pipi Vanessa dengan lembut dan mengecupnya.

"Aku pergi tidur. Hari ini sangat melelahkan. Nanti tolong bangunkan aku besok. Aku libur kok, tidak perlu terburu-buru seperti tadi lagi." Clark beranjak dari kursinya. "Kau boleh masuk ke kamar kalau mau membangunkanku."

Lalu Clark pergi ke kamar dan langsung tertidur pulas.


OOT: besoknya jalan-jalan yuk! Clark ama Vanessa.

Vanessa membereskan meja makan dan duduk di ruang keluarga. diam-diam dia merasa lega, karena hampir saja dia melakukan kesalahan yang bisa berujung pada kesalahpahaman yang luarbiasa.

karena bimbang, dia mengendap-endap ke depan kamar Clark. ketika dia mengintip di lubang, ternyata Clark sudah tertidur pulas. "cepat sekali tidurnya..." bisiknya.

vanessa membuka pintu kamar clark pelan-pelan. dia tidak mau membangunkan Clark. dia mendekat, dan melihat Clark yang sedang tidur dari dekat. "aduh....ternyata dia lucu kalau sedang tidur." gumamnya.

vanessa mendekati clark dan menciumnya, lalu segera pergi dari sana dan tidur.

~~~~~~~~
keesokan harinya...


Vanessa membersihkan ruang keluarga sambil mendengarkan MP4nya dan sambil bersenandung tentunya. ini sudah jam setengah sembilan, tapi Clark belum terlihat.
"hem...padahal jadwalku hari ini cukup kosong sampai malam nanti.." gumamnya. dia berharap hari itu dia bisa pergi bersama Clark...

"rasanya aku memintamu untuk membangunkanku kan?" clark membuka paksa mp4 vanessa.

"apa hari ini kamu kosong? Bagaimana kalau kita jalan-jalan? Kamu belum kenal daerah sini kan?"

ketika MP4nya dicabut, awalnya dia mau protes, tapi mengingat yang membukanya adalah clark, dia tidak jadi protes.

"ue....gimana aku tega ngebangunin kamu, kamunya aja tidur nyenyak nan manis gitu.." kata Vanessa.

mendengar ajakan Clark untuk pergi, dia langsung bersemangat. "apa? wah? yang bener? kemana?" tanyanya sambil tersenyum super imut.

Clark langsung menutup hidung dan memandang ke arah lain agar tidak mimisan melihat senyum itu.

"kita hanya akan berkeliling daerah sini sekalian belanja bahan makanan. Kita jalan kaki saja." jawab clark.

"tunggu setengah jam. Aku akan mandi dan bersiap."

vanessa memperhatikan Clark yang menutup hidungnya dan meninggalkannya untuk mandi. "aneh, kenapa tiap aku seneng atau senyum, clark selalu menutup hidungnya..." dia berpikir sejenak dan mengemukakan kesimpulan yang tidak masuk akal, "...apa aku baunya aneh?!"

melihat Clark yang sepertinya bersiap di kamar mandi, dia langsung ke kamar dan menyisir rambutnya serta merapihkan ikatan rambutnya. "aku juga harus bersiap.." katanya.

pakaian santai, perfect!
wajah sempurna, perfect!
rambut rapih, perfect!
wangi.....er...perfect!

ketika selesai, vanessa menunggu clark di ruang keluarga sambil mendengar MP4nya. "kira-kira akan ada kejadian unik apa lagi ya hari ini??" gumamnya sambil senyum-senyum sendiri.

maklum, pasangan baru..