[RP] Break The Rules!

Pagi ini akhirnya sang astronom muda beserta kekasihnya dan juga saudara-saudara kekasihnya pindah ke apartemen barunya. Letaknya memudahkannya untuk pergi ke planetarium tempatnya bekerja. Tak perlu menambah-nambah ongkos untuk transportasi lagi, hanya tinggal berjalan kaki.

Segala barang-barang kepunyaannya telah dipindahkan ke apartemen tersebut. Cowok ini pun segera menatap kekasihnya.

"Cielle sayang, ini rumah baru kita~" ucapnya kepada kekasihnya dengan mesranya.

Mulai detik itu, dimulailah kehidupan baru Klaus Zilver Vollmond. [Harem maksudnya, *digampar* XD]


>> Awakakkaakkaka, baru mulai langsung begini *ngakak*

"ah iya" jawab cielle sambil tersenyum pada Zill

"mari sebaiknya kita bertemu yang lain dulu" ajak cielle sambil menggandeng Zill

"emm oya kamar kita ada di sebelah mana yah?"

Zill pun mengikuti Cielle yang menggandeng tangannya. Dia berharap mendingan mereka berdua saja yang tinggal, tak ada yang menganggu, aihh XD

"Kamar kita ada di lantai tiga, bukan?" Zill sendiri tidak terlalu tahu persis dimana letak apartemen mereka itu. Dasar payah *disepak*

"i-iya" kata cielle

"tapi kamar nomor berapa?" tanya cielle

ia segera melepas tangan Zill dan blushing

'bego bener gue gandeng tangan dia?' pikirnya malu

"nee-chan...", ucap gadis berambut pendek ini mencari kakaknya, tersesat lagi ?

ia berjalan pelan dan melihat pemandangan apartemen ini.

CKREEK

SLR aia mulai bergerak, dan mencari pemandangan bagus.
heran..walau tersesat, sepertinya wanita ini menikmatinya..

"hng...bukan saatnya bersenang senang dengan kamera aia, kau harus mencari kakakmu serta kamarmu..", ia mulai menasehati dirinya sendiri -_-

Quote :

"i-iya"
"tapi kamar nomor berapa?"

Ohohohohoho.. Zill langsung senang melihat Cielle blushing. Jadi ingin menggodanya lagi. "Entahlah, aku tak tahu. Walaupun tak tahu apartemen yang mana, asalkan ada kamu, neraka serasa surga"

Orang ini malah makin menyesatkan dan ngaco. Bukannya menjawab pertanyaan malah bikin tambah ruwet. XD

CKREEK

SLR aia kini menemukan pemandangan baru, yaitu wajah mesum calon kakak iparnya zill yang lagi menggombal.

"humm, akhirnya kutemukan kalian..", ujar aia.

"zill, wajahmu tadi sangatlah...mfft...fuahahahah"

Vanessa berlari-lari ke lobby. disana dia menemukan orang-orang yang baru pindah. kata Clark mereka sekamar. karena Clark belum pulang kampus, Vanessa ditugaskan untuk mengarahkan mereka.

Vanessa mendekati Klaus yang tampak kebingungan itu. "anoo....Klaus? penghuni baru lantai tiga itu kan?" katanya sambil terengah-engah. "huft..perkenalkan, saya Vanessa. saya mewakilkan Pemilik Azure yang belum datang. mari, saya tunjukkan apartemen kalian." kata Vanessa sambil meminta satpam dkk membawa barang-barang klaus.

*cklek*

kini mereka sampai di ruangannya. Vanessa memberikan kuncinya pada Klaus. "nah....ini ruangannya. sebelum saya memberitahukan peraturan disini, ada yang mau ditanyakan dahulu?" tanyanya.

Quote :

"humm, akhirnya kutemukan kalian.."
"zill, wajahmu tadi sangatlah...mfft...fuahahahah"

Zill menoleh ke arah Aia, adik dari Cielle. Sepertinya ia harus bersikap baik padanya atau dia bisa dicium bantai Cielle. Tapi dia juga bisa celaka jika dia berani melakukan hal yang macam-macam pada Aia.

"Ada apa Aia? Kau naksir padaku hingga seperti itu?" Zill bener-bener minta dibantai Cielle. Udah tahu Cielle persis ada di sebelahnya.

Quote :

"anoo....Klaus? penghuni baru lantai tiga itu kan?"
"huft..perkenalkan, saya Vanessa. saya mewakilkan Pemilik Azure yang belum datang. mari, saya tunjukkan apartemen kalian."

Zill menoleh ke arah suara tersebut, oh pemilik Azure. Dia hanya mengikuti Vanessa dari belakang dan tentu saja tidak melupakan Cielle-nya. Vanessa membukakan pintu apartemen mereka dan memberikan kuncinya pada Zill.

Quote :

"nah....ini ruangannya. sebelum saya memberitahukan peraturan disini, ada yang mau ditanyakan dahulu?"

Zill memandangi ke seluruh penjuru ruangan. Indah dan tampak nyaman. "Saya mau tanya, di sini ada perpustakaan tidak?" pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut seorang pria jenius.. Ck.. ck.. ck..

""Ada apa Aia? Kau naksir padaku hingga seperti itu?"

tanpa pikir panjang Cielle memukul dengan keras punggung Zill

dan mendeath glarenya

setelah itupun Vanessa datang dan menunjukan kamar

"ah terima kasih, salam kenal. Saya Cielle" ujar Cielle sambil menjulurkan tangannya ke vanessa

Quote :

"Ada apa Aia? Kau naksir padaku hingga seperti itu?"

Benar kan apa yang telah PM bilang. Zill sih bandel, jadi dia kena tonjok di bagian punggung dengan keras dan di-deat glare Cielle.

"Ampun, sayang~" dia meringis kesakitan dan terbaring di lantai kayak anak kecil minta digendong. XD

>> Kesannya ini chara error banget ya? XDD

sebelum aia mulai muntah dengan perkataan zill, kakaknya sudah memukulnya dengan keras. membuat aia..

"fuahahahahah...", ia tertawa sambil menunjuk zill.

"fufu...", aia mendekat dan mengumpat dibelakang punggung kakaknya.

Quote :

"huft..perkenalkan, saya Vanessa. saya mewakilkan Pemilik Azure yang belum datang. mari, saya tunjukkan apartemen kalian."

"mohon bantuannya Vanessa.."

"saya Althaia..", ramah aia.

"kenapa?" tanya cielle sambil tersenyum iblis


"oya zill baru sadar kamarnya ada berapa yah di apartemen ini?" tanya cielle serius

Fal melirik ke lobby. Oh, ternyata ada penghuni baru. Fal memperhatikan satu persatu penghuni baru itu, ramai sekali. Dugaan Fal, mereka semua akan menempati Family Room.

Sekarang...apa yang harus di lakukannya?

Fal mulai mengingat-ingat lagi. Otaknya mulai bekerja bagaikan komputer, mencatat semua apa yang telah dibacanya baik-baik di otaknya. Coba ingat-ingat lagi, buku "Bagaimana cara ber-sosialisasi dengan baik dan benar". Tentu Fal tau, pertama-tama dia harus memberikan kesan baik kepada para penghuni baru itu.

Kedua, tentu saja Fal harus berbincang-bincang dengan para penghuni baru itu. Berbincang-bincang. Dia sendiri tau, dia lemah dalam hal bersosialisasi. Tapi tidak ada salahnya bukan, mencoba?

Fal kini sampai di depan ruangannya. Masih ragu, apakah dia akan masuk ke dalam atau tidak. Fal juga tidak lupa membawa beberapa roti Perancis(yang di buatnya sendiri) untuk para penghuni baru itu. Sudah menjadi kebiasaannya, memberikan berbagai macam roti perancis ke orang-orang yang baru di kenalnya.

"Ukh...apa yang harus kulakukan sekarang..."

Zill hanya menatap Aia dengan tatapan sedikit kesal. Dalam hati dia berpikiran, gara-gara kau sih. Padahal penyebab ia ditonjok adalah dia sendiri yang iseng. XD

Quote :

"kenapa?"
"oya zill baru sadar kamarnya ada berapa yah di apartemen ini?"

Huh? Emangnya berapa coba? Zill menghitung dan menyatakan bahwa hanya ada 3 kamar di sana. Jadi... Ufufufufufufufu...

"Hanya ada 3 kamar, Cielle-chan. Ini berarti kita harus sekamar" Zill mulai berpikiran yang tidak-tidak, aihh~ XD

Tepat ia melihat keluar pintu. Ada seseorang yang ragu untuk masuk atau tidak ke apartemennya. "Hei kau cowok aneh di sana!" Zill memanggilnya dengan nama yang aneh dan juga dengan suara yang keras, mungkin saja ia kaget. "Hai" Anehnya dia menyapanya dengan satu kata dan ramah, plus melambai-lambaikan tangan lagi. Bener-bener cowok aneh kau ini, Zill. XD

Cielle yang baru aja mukul Zill sampai jatuh

menyadari keberadaan seorang mahkluk *dijotos nii san* di belakang mereka

"eh? itu siapa?" tanya cielle sambil menoleh ke mahkluk itu

Quote :

"Hei kau cowok aneh di sana!"

Fal tanpa ragu, langsung menoleh ke arah suara tersebut. Dia sendiri tau, dia memang aneh. Kelakuannya yang paling aneh adalah, dia sering mengetik di udara, tanpa alasan yang jelas.

Sekarang Fal melihat, laki-laki itu melambaikan tangannya. Kepadanya kah? Fal benar-benar bingung harus berbuat apa saat ini, apakah membalas lambaian laki-laki itu juga? Atau mengajaknya bicara? Apa yang harus di lakukannya?

Fal menjadi serba salah.

"Ngg...Hai..."

Fal balas melambaikan tangannya, bingung.

Cielle pun tertawa pelan dan berjalan menuju fal

"kau kikuk hahaha" tawanya sambil menjulurkan tangan

"aku Cielle, kau siapa?" tanya cielle ramah

Quote :

"Ngg...Hai..."

Zill melihat ke arah cowok itu, ahahaha, orang yang seperti ini yang mudah diisengin *digampar Fal*. XD. Ia pun mengikuti Cielle mendekati Fal.

"Namaku Klaus Zilver Vollmond, salam kenal" kata Zill sok kenal dan sok keren. XD

"ah fal? mengapa mematung?" tanya cielle sambil mengusap ngusap kepala fal

"ada apa?"

tetangga baru datang..

aia keluar dari persembunyiannya belakang punggung cielle.

dilihatnya cowok membawa roti ?

"salam kenal...aku althaia", ramahnya lagi

Quote :

"kau kikuk hahaha"

Fal diam saja. Tidak mengerti kenapa hal seperti itu harus ditertawakan. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi sama sekali.

Quote :

"aku Cielle, kau siapa?"

"Aku Faldio Farand Axelle, tapi untung singkatnya, panggil aku Fal saja."

Sekarang Fal malah bengong memperhatikan Cielle yang menjulurkan tangannya. Maksudnya apa?

Fal diam sejenak. Sekarang otaknya menangkap sesuatu, dari sebuah buku yang dibacanya.

Jangan pernah menyentuh seorang wanita, jika dia wanita itu bukan muhrim-mu

Fal malah menghindari Cielle. Maksudnya dia tidak ingin menyentuhnya. Tapi orang-orang melihatnya, seperti yang meremehkan/memandang rendah Cielle. Sepertinya akan menimbulkan masalah.

Quote :

"salam kenal...aku althaia"

"Salam kenal, aku..eng...Fal."

Fal menjawabnya, lagi-lagi tanpa ekspresi

"ahahha" tawa cielle semakin menjadi jadi

"mengapa? tanganku tidak kotor kok" kata cielle bingung

Zill hanya menatap Fal yang telah memperkenalkan diri itu dengan tatapan kesal. Mengapa HANYA dia yang tidak disapa? Padahal di ajuga sudah memperkenalkan diri tapi yasudahlah~

"Mulai sekarang kita berteman ya, hahaha" Zill dengan santai memukul punggung Fal sok ramah padahal kekerasan *disepak* XD

okey sudah kenal kenalannya, tak kenal maka tak sayang..~

aia mengangkut tas berisi macam macam lensanya.

"nee-chan...dimana kamarku ?"

dan diliatnya Zill lagi

"kau tidak benar benar sekamar dengannya bukan ?", satu alis aia menaik menatap Zill.