[RP] Room sweet Room

BRUKK

Itsuki menghempaskan tubuhnya ke kasur barunya di kamar barunya di Azure Apartment. Dia benar-benar kelelahan setelah membereskan berbagai macam barang-barang yang ia bawa ke kamar barunya yang sangat indah itu. Baru kali ini dia melihat kamar seindah dan senyaman ini.

"Huwaahhh... capeknya, padahal aku masih belum selesai membereskan barang bawaanku." ucap Itsuki sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Oh iya, kalau baru pindah, seharusnya aku memberikan sesuatu ke tetangga sebagai hadiah pindahan ya, waduh.. aku belum mempersiapkannya, bagaimana ini?" Itsuki kebingungan sendiri. Lalu, ia memutuskan untuk keluar sebentar dan membeli sesuatu untuk hadiah pindahan. Tapi, saat dia menuju pintu masuk, ia mengubah rencananya membeli barang untuk oleh-oleh dengan melihat-lihat apartemen barunya itu.

Scarlett saat itu juga sedang berjalan-jalan dengan riangnya. Hari ini ia memakai tank top berwarna oranye yang pusarnya terlihat dan rok berumbai-umbai bermotif bunga-bunga yang warnanya matching dengan tank topnya. Seperti biasanya, pakaian yang sexy dan terbuka. Tak lupa pula dengan kacamata cokelat ala tahun 80-an yang melekat di wajahnya.

Ia tak suka mengikat rambut, karena itulah rambutnya selalu diurai dan terombang-ambing saat tersentuh gelombang angin.

Tanpa sengaja, ujung kedua mata violet Scarlett menatap seseorang yang tak ia kenal di depan sebuah kamar yang seharusnya kosong. Ia berpikir bahwa orang itu pasti seorang penghuni baru. Karena itulah ia mendekati orang itu dan menyapanya.

"Hello! Kau penghuni baru ya? Hajimemashite, namaku Scarlett!" sapanya dengan senyuman manis yang melelehkan. Scarlett memang terkenal di Azure sebagai gadis jenius yang wajahnya sangaat manis dan mempesona.

Kencana sedang asyik menelusuri apartment barunya dengan perasaan antusias sambil menggendong Usagi-chan. Makhlumlah, penghuni baru. Kemudian matanya tertumbuk pada sesosok errr... pria atau wanita, ya? Dia tidak bisa menebak jenis kelaminnya dengan tepat karena wajahnya sangat ambigu. Dibilang wanita, postur tubuhnya terlalu gagah. Dibilang pria, wajahnya bisa dibilang terlalu imut.

Daripada penasaran, Kencana menghampiri orang tersebut yang sepertinya juga sama seperti dirinya, asyik melihat-lihat. Siapa tahu kalau lihat lebih dekat bisa lebih jelas jenis kelaminnya. Ternyata di samping orang tersebut sudah ada Scarlett.

"Wah, Scarlett-san. Suatu kebetulan kita bertemu di sini," senyumnya pada Scarlett, kemudian beralih ke orang itu, "Salam kenal. Namaku Kencana Shiroi, penghuni baru di sini. Kamu siapa?" tanyanya ramah.

Itsuki kaget dengan kedatangan Scarlett. Dia mengamati Scarlett yang manis itu dari atas ke bawah. Dan karena dia sangat suka dengan hal yang manis-manis, tanpa pikir panjang dia-pun langsung menggenggam tangan Scarlett dengan riangnya.

"Salam Kenal!!! eee... Scarlett? namaku Itsuki, Itsuki Tachibana!! Aku penghuni baru di sini, mohon bantuannya ya!!" ucap Itsuki dengan girangnya. Dia juga memberikan senyum manis ala cowoknya.

Lalu, ia melihat ke arah Kencana yang baru saja tiba. Dia memperhatikan Kencana sejenak dan... memegang tangan Kencana sambil tetap memegang tangan Scarlett.

"Salam Kenal juga!! Aku Itsuki Tachibana!! salam kenal.. err... Kencana!! Aku juga penghuni baru di sini" ucap Itsuki dengan girangnya.

dalam hati dia berkata, Huwaa.. di sini banyak orang yang manis, selain gadis kecil bernama Luna itu, syukurlah aku bisa masuk sini.

Kencana tersenyum melihat tangannya dipegang Itsuki. Hmm, tangannya lembut dan halus sekali, berarti dia pasti perempuan, gumamnya.

"Penghuni baru, ya? Kalau begitu sama dong. Mohon bantuannya," katanya.

"iya, iya!! mohon bantuannya juga!" jawab Itsuki dengan girang. Dia senang sekali bisa berteman dengan orang-orang manis. Dan tanpa sengaja, dia-pun menyunggingkan senyum cowok andalannya yang biasanya ampuh untuk menggoda wanita.

Scarlett kaget dengan tangannya yang dipegang secara tiba-tiba, membuatnya agak sedikit memerah. Apalagi ia tak tahu kalau Itsuki sebenarnya adalah seorang wanita. Ia pikir Itsuki adalah laki-laki karena appearancenya memang terlihat seperti laki-laki tulen.

"Anoo..." ujarnya malu, membuatnya semakin tampak imut. "Sa-Salam kenal juga! Tapi sampai kapan Itsuki-san mau memegang tanganku?" tanyanya perlahan karena malu.

Diam-diam Kencana terpesona melihat senyum Itsuki. Wah, dia bisa jadi lady killer yang hebat. Tapi... bila para wanita tahu kalau Itsuki-san itu wanita, pasti mereka akan patah hati, pikirnya jahil.

"Wah, Itsuki-san, muka Scarlett-san sudah memerah, tuh. Lebih kamu lepaskan tangannya. Sekedar info, Scarlett-san sudah punya pacar, lho. Nanti kalau pacarnya yang tampan itu datang, bisa gawat," ujar Kencana iseng.

"Huwwaaa... ma..maaf.." Itsuki melepaskan genggaman tangannya.

"Maaf, maafkan aku, aku sering kehilangan kendali kalau bertemu dengan orang-orang manis seperti kalian, hehehe.." Itsuki tersenyum lagi.

"Oh iya, boleh aku tanya? apakah orang-orang di sini manis-manis semua? Hehehe... bagaimana dengan pemilik apartemen ini?" Tanya Itsuki penasaran.

Kencana tersenyum. "Tidak apa-apah. Aku senang kok tanganku dipegang oleh orang yang tampan."

"Hmm..." Kencana berpikir sejenak mendengar pertanyaan terakhir Itsuki. "Tentang pemilik apartment, aku hanya sekali bertemu dengannya, sih. Menurutku, dia pria yang sopan dan ramah."

Wajah Scarlett masih memerah ketika Itsuki melepaskan genggamannya. Dipegang oleh orang yang tampan siapa yang tak suka? Tidak boleh! Aku sudah punya Ryu-kun!

"Maksudmu Clark-san? Ayahku? Clark-san pria yang tampan dan sangat protektif! Aku suka! Dan Itsuki-san pun pasti akan suka berteman dengannya!"

"Oh? benarkah? syukurlah aku bisa masuk ke apartement ini, hehehe... "

Itsuki mengamati Scarlett.

"Kenapa wajahmu memerah? kamu sakit ya?" Itsuki membelai wajah Scarlett dengan lembut.

Kencana terbelalak melihat pemandangan itu. Wuah... kalo Ryuu-san melihat pemandangan ini, bagaiman reaksinya, ya? pikirnya jahil.

Kedua mata violet Scarlett pun sama terbelalaknya seperti Kencana ketika Itsuki membelai wajahnya dengan lembut. Alhasil, wajah cantiknya itu jadi semakin memerah. Refleks, wajahnya agak sedikit menjauh dari belaian tangan Itsuki.

"A-Ano.. etto.. A-Aku nggak apa-apa kok! Mu-Mungkin angin musim gugur ini yang membuat wa-wajahku memerah..!" jelasnya ala chibi style yang membuatnya terlihat sangat imut apalagi ditambah dengan intonasi gagapnya karena malu.

Scarlett yang imut membuatnya lawan bicaranya akan memaklumi sekalipun jawaban terdengar konyol. Hanyaan.. kalau Ryu-kun melihatku dalam keadaan seperti ini, apa yang harus kulakukan?

Kencana tersenyum kecil melihat pemandangan itu. Sayang Ryuu-san nggak ada di sini. Seru juga kalau terjadi 'perang' seperti di shojo manga, pikirnya usil.

Itsuki yang melihat Scarlett yang gugup menjadi semakin gemas. Ingin rasanya dia mencubit pipi Scarlett. Tapi dia menahannya. Walaupun tangannya terlihat gemetaran.

Huwaa... dia benar-benar imut. pikir Itsuki dalam hati.

Kencana jadi ingin sedikit "jahil" juga. Maka dia pun berkata, "Scarlett-san, Itsuki kan masih baru di sini. Bagaimana kalau kau antar dia jalan-jalan di sekitar apartment agar dia dia tidak tersesat?"