[RP] Brand new day, after the rain

"Oh, kami hendak pergi ke Sungai Seine. Anda siapa, ya?" tanya Kencana yang belum mengenal pria tersebut.

Sei yang melihat lelaki itu kaget.

"Akira?!darimana saja kau?!"tanya Seiren kaget,karena akhir-akhir ini Akira jarang terlihat di Azure

"ada tugas yang memanggil..."jawabnya asal. Ia menatap gadis Albino yang menjawab dan bertanya padanya

"Kamiya Akira,sepupu Seiren,salam kenal..."kata Akira sambil melakukan ojigi

"Oh, salam kenal juga Akira-san. Saya Kencana Shiroi."

Kencana refleks memakai bahasa sopan.

Akira hanya mengagguk. Kaze sang burung elang terbang mendekati Seiren

"dia rindu padamu,tuh.."katanya pada Seiren

"Ah..kencana-san....saya boleh ikut?tak baik wanita pergi malam,dan hanya bertiga"tanya Akira. Sebenarnya Akira ikut lebih karena takut terjadi sesuatu pada sepupunya itu.

"Saya sih tidak keberatan. Malah lebih seru kalau banyak orang."

Mungkin Akira memakai bahasa sopan, Kencana juga ikutan memakai bahasa sopan.

"hyaaa..kaze.."kata Seiren sambil mengelus Kaze. IA menattap Akira

"tentu boleh,iya kan?!"

"terima kasih..'katanya datar. Ia memperhatikan kencana dari atas sampai bawah

'albino...'batinnya. ia menatap langit dan merasakan angin yang silir.tanpa mereka sadari. Sungai Seine sudah ada di depan mata. Akira hanya berdiri menatap gadis-gadis itu(terutama Seiren) bersiap melihat bintang

"Yaaaaaaaaay!!!"kita sampai juga di Seine!Ayo kita bersiaaap!!!"Seiren berseru girang dan menyiapkan teropong bintangnya.

"kencana,kau duluan,aku akan menyiapkan makanan dan minumnya XD"

"Oke! Wah, Sungai Seine di waktu malam indah, ya!"

Kencana tersenyum sambil menatap langit.

"Ngomong-ngomong, Akira-san, dari tadi Anda melihatku terus. Baru pertama kali melihat albino, ya?"

Akira sadar dengan pertanyaan kencana. lalu ia memasan wajah tenang
"yah..kukira Siluman darimana....hampir saja aku membunuhmu jika aku tak merasakan hawa manusiamu..."jawabnya

Akira menguncir rambut panjangnya dan menatap Seiren

"oi...Kencana...dipanggil Seiren suruh nyoba teropong,tuh..."kata Akira

"kencanaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!kau lihat bintang duluaaaan!!Guin juga~~~~~!!Sei mau nyiapain makanan dulu! Akira! bantu aku!!!"panggil Sei nyaring.

Kencana nyaris bertanya apakah Akira punya indera keenam seperti di film-film kalau tidak keburu dipanggil Seiren.

"Oke, Seiren-chan!"

Kencana buru-buru menghampiri Seiren dan teropong bintang tersebut.

"kau lama!!!dibilang apa sama Akira?"tanya Seiren. Ia begitu penasaran dengan apa yang mereka bicarakan

"Maaf, maaf. Tadi kalau tidak salah Akira bicara tentang siluman dan berniat membunuhku karena mengiraku siluman. Wah, wah baru kali ini aku dikira siluman." Kencana tertawa keras mengingat percakapan barusan.

Bukan hal yang baru baginya dikira makhluk halus. Di jepang maunpun di sini, dia pernah dikira Yuki-Onna (wanita salju), yuurei (hantu), dsb.

Akira dengan malas mendekati Tas cangklon Seiren dan mengambil meja lipat dari dalamnya. ia bertanya-tanya,mengapa meja lipat bisa masuk tas cangklong? ia menghela nafas dan mulai mempersiapkan semua

"Sei,sini kau!"panggil Akira ketus

"Seiren-chan, kau dipanggil, tuh."

Kencana menunjuk Akira.

"maafkan perkataan dia...dia memang tajam mulutnya,tapi sebenarnya baik! Dia berkata begitu karena dia onmyouji....hehehehe "jelas Seiren

Seiren di panggil Akira langsung menuju tempat Akira

"huh....jangan ketus!Ayo siapkaaan!!"ia mengeluarkan semua cemilan dan minuman hangat.

Kencana tersenyum melihat Akira dan Seiren. Kalau saja Akira tidak memperkenalkand iri sebagai sepupu Seiren, pasti dia akan mengira mereka berpacaran.

"Seiren-chan, jangan lupa bagianku, ya!" serunya agar kedengaran.

Akira hanya membantu dengan malas. Akhirnya persiapan makan jadi. ia duduk di rerumputan sambil menatap langit,lalu memainkan ponselnya. Sedang Kaze sang burung hanya terbang mengelilingi langit

"Hm" *shaat! trak! gusrak!* "Uh." *brak!* "Ah..."

Tepi sungai Seine, salah satu area yang paling cocok untuk berlari. Para traceur pemula hingga menengah menggemari area ini karena obstacle nya berupa bangku-bangku taman dan hambatan-hambatan kecil lain yang cukup mudah dilalui, walau area ini sebenarnya kurang menantang bagi traceur profesional.

Salah satu dari para pelaku parkour itu terjatuh, gagal dalam melakukan manuvernya, yang sebenarnya bukan termasuk kedalam parkour, melainkan freerunning.

"Err... gagal lagi... sial... ditambah gelap..." ujarnya sambil mundur tanpa melihat kebelakang, lalu menabrak orang.

*Trak! Trang!*

"Gawat, pasti ada yang pecah" pikir Shawn. Ia melihat kebelakang dan melihat pecahan pecahan kecil kaca, juga sebuah teropong yang terjatuh di tanah.

"Um... Uh... maaf..."

"AAAAAAAAAAAAAARGHHHHHHHH!!!!TEROPONG BINTANG SEIIIIIIIIIIIIII!!!"jerit Sei kaget. ia menangis sejadi-jadinya di tempat

Kencana kaget Shawn yang tiba-tiba muncul. Mana sampai memecahkan teropong segala. Buru-buru ia memungut teropong tersebut dan mengeceknya. Cuma pecahan kecil, sih.

"Ah, tidak apa-apa! Cuma pecahan kecil. Maish diperbaiki, kok, Sei-chan."

Kencana berusaha menenangkan Seiren yang menangis.

Akira berdiri da mendekati Seiren serta kencana

"tak apa kencana-san?"tanyanya datar. Sekarang pandangannya beralih ke Seiren yang menagis. Ia mengusap airmata Seiren lemut

''sudah..nanti kubelikan yang baru..."Kata Akira sambil menepuk kepala Seiren. Ia menatap yang baru saja datang. Shawn

"....baka!"ujarnya kesal

Seiren terisak meratapi teropongnya. ia akhirnya sadar bahwa Shawn lah yang melakukannya

"paman Bakaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!"teriak Sei. Ia mungkin akan melempar kaleng jika tak dicegah Akira