[Free RP] we in wonder-school-land

"Aku belum dan tidak akan mati." ucap Akira dengan tegas dan penuh keyakinan. Sesuai janjinya pada seseorang.

"Aku tidak datang untuk menghiburmu."

"aku ke sini hanya ingin menemani himi...dengar itu."kata kazuya dingin

"Akira,mau main ke mana?"tanya Kazuya

"Aku sudah bosan berkunjung ke klub."

"Bagaimana jika sekarang kita pergi ke taman bermain. Aku belum pernah kesana sama sekali."

Yuto sweat-dropped mendengarnya. "Ukkh kau benar, Kazuya-kun. Entah kenapa terdengarnya seperti aku adalah seorang gay..." ucapnya sambil menghela nafas.

Lalu ia menoleh pada Akira, "Wah, Kau jahat Akira-kun. Bukankah nilai matematikamu selalu bagus? Masa kau tidak mau menghibur guru matematikamu sendiri?" seru Yuto yang sebenarnya argumennya sedikit tidak nyambung dengan alasan yang sesungguhnya.

"Hhah? Taman bermain? Maksudmu Central Park?" tanyanya pada Akira.

______________________________

OOT: Central Park = plesetannya Central Town GA

"Aku dapat nilai bagus karena pelajaranmu terlalu mudah."

" Disini bukan alice academy. Yang aku maksud adalah themec park, aku belum pernah kesana."

Yuto tersenyum, "Justru kau harus berterima kasih padaku karena aku memberikan ulangan matematika yang mudah, jadi nilai ulanganmu selalu bagus! Ya, kan?" ucapnya sambil menepuk kepala Akira.

"Theme park? Yuuenchi? Oh, I get it... Aku juga belum pernah ke sana. Bagaimana kalau sepulang sekolah nanti kita kesana?" usulnya sambil tersenyum lebar.

______________________________________________

OOT: klo mau ke theme park di luar sekolah, bikin topik Free-RP baru.

OOT: Ok..
====================

"Tapi buktinya tidak sampai seperempat kelas yang mendapat nilai bagus. Jadi intinya soalmu termasuk sulit."

"Dan aku tidak mengajakmu."

Yuto menggeleng karena heran, "My Godness! Akira-kun you're so mean! Plus, kau juga tidak konsisten, tadi kau bilang soal matematika buatanku gampang, dan setelahnya kau bilang soalnya sulit. Mana yang benar dong jadinya?" serunya sambil menyeringai pada Akira.

"Hhe? Kau tak mau kutraktir memangnya, Akira-kun?"

"hoy...jadi kita mau main ke theme park?aku ikut/\..."kata kazuya

_____________________________

OOT:klo mau pindah..tolong PM saya...ol nya gak lama in TT,TT

Himi mengangkat tangannya.

"Saya juga mau ikut. Saya belum pernah ke taman bermain," katanya.

"Soalmu mudah bagiku tapi sulit bagi yang lain." Ujar Akira.

"Aku tidak butuh traktiranmu. "Ucap Ryu. Tentu saja di alice academy ia sudah mendapatkan uang jajan yang cukup banyak apalagi sekarang ia berada pada posisi triple star sekaligus perwakilan dari Technical class tentu uang bukan masalah baginya.

"Sepertinya Yuto-sensei sudah sehat karena sudah bisa menggoda," kata Himi sambil meletakkan buku yang sedari tadi di pegangnya di meja.

"menurutmu aku bodoh,Akira?soal buatan Yuto memang kayak soal anak-anak. monyet pun bisa.."timpal kazuya enteng

"Ucapanku benar bukan. Bagiky dan Kazuya mudah. Namun sepertinya tidak bagi yang lain."

"Oh ya kita jadi ke theme park tidak?"

Yuto tampak tersenyum, senang karena melihat murid-muridnya yang lucu-lucu itu menggodanya, mengejeknya, mencacimakinya, menamparnya dan terakhir memukulnya. Benar-benar seorang guru yan di-ijime murid.

"Ahhaha... Bahkan monyet pun bisa... Aku tak pernah tahu kalau Kazuya-kun menganggap bahwa teman-teman sekelasmu--yang menurut Akira-kun kesulitan untuk menjawab soal-soal buatanku--itu jauh lebih bodoh daripada seekor monyet!" balasnya sambil tertawa.

"Ayo, kita ke theme park! Hey, kalian mengajakku juga kan?"

"Itu karena guru yang mengajarnya memiliki otak sekelas monyet. Dan untungnya aku belum pernah menghadiri kelasnya kecuali pada saat ujian."

"Tidak, aku tidak mengajakmu."

Yuto saat ini tertawa terbahak-bahak (begitu juga dengan PMnya xD) mendegar jawaban dari Akira. Ia tak bisa berhenti tertawa mengingat-ingat jawaban Kazuya dan Akira yang benar-benar konyol di telinganya.

"Aduh, aduh, kalian berdua benar-benar lucu! Kalian mengatai otakku sekelas monyet, padahal bahkan kalian sendiri mengakui si otak monyet itu sebagai guru kalian! Ahhahaha! Kalian berdua memang murid-muridku yang paling menarik!"

Yuto masih tak berhenti tertawa sesudahnya, bahkan hingga ia berkata, "Kalian benar-benar tak ingin mengajakku ke theme park?"

"Kau ini berisik ya. Aku bingung kenapa ada guru sepertimu."

"Tidak."

Himi menoleh ke Yuto.

"Sensei, walaupun Akira-san dan yang lainnya tidak mau mengajakmu, Anda kan bisa pergi sendiri?"

Yuto berusaha menghentikan tawanya dengan seringai. "Tanpa kehadiranku di sekolah ini. Kehidupan sekolah kalian takkan menarik lho!" ucapnya sambil menggoda. Benar, jika tak ada Yuto, takkan ada seorang guru yang bisa di-ijime oleh Kazuya dan Akira.

Kemudian ia menoleh ke arah Himi, "Ah kau benar Himi-chan. Aku memang bisa pergi sendiri dan akan kubuat sebuah kondisi dimana aku tak sengaja bertemu mereka! Ahhahaha! Benar-benar menarik!"

Himi terdiam sejenak. Sepertinya dia salah pilih kata, tapi yah sudahlah. Apa yang trejadi biarkan terjadi. Himi membuang kaleng teh yang sudah kosong ke tempat sampah.

"Oh ya, ada yang bisa menjeleaskan pada saya, taman bermain itu tempat seperti apa?" tanyanya. Dari tadi dia belum sempat bertanya hal penting ini.

Yuto terdiam sejenak mendengar pertanyaan Himi. Agak heran, sekaligus tak mengerti. "Hhe? Kau tak tahu taman bermain Himi-chan?"

"Yah, pokoknya taman bermain itu... Hmm, tempat penuh atraksi menarik yang membuatmu bahagia sepanjang waktu! Apalagi kalau kau kesana bareng teman, atau pacar!" jawabnya, mengatakan apa yang saat itu ia pikirkan saja.

Himi mengangguk. Di Tokyo, jangankan tempat bermain, tempat perbelanjaan saja hanya satu! Itu pun kecil sekali. Syuku-syukur tidak hancur kena hujan asam.

"Membuat bahagia? Wah, saya tidak tahu kalau taman bermain tempat sehebat itu."
____
OOT : Silakan bayangkan Tokyo yang udah hancur jadi puing-puing terkena hujan asam dan hanya tersisa reruntuhan sebagai tempat tinggal.

OOT: saya tahu, kok! saya juga anak CF soalnya + saya juga baca TRC
______________________________________________________________________________

Yuto hany mengangguk, "Ya, kira-kira seperti itulah!" jawabnya. Dunia yang ada dalam mimpi Himi sepertinya menarik. Tokyo yang jauh lebih mengerikan daripada di dunianya.

"Bagaimana kalau kau ikut denganku saja, Himi-chan! Kita pergi ke theme park bersama!" usulnya sambil merangkul bahu Himi.

Himi sebenarnya agak jengah karena jarang dipeluk seperti in i oleh coowok tapi dia tidak protes.

Himi mengangguk. "Baiklah."

Dia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang taman bermain, jadi lebih baik eprgi dengan orang lain.
___
OOT : Benarkah? Nggak nyadar, nih.ID-nya apa?