[Pre-Event] Party Premonition

oot: hm, saya tes deh.

Didalam sebuah toko yang cukup sepi, Shawn tengah duduk sendirian, menunggui seseorang.

Seorang gadis yang tengah mencari baju untuk pesta, tepatnya.

"Hm..." Ia berpikir harus mengatakan apa nanti.

Seirn sementra itu sedang bingun

"hng,..."ia pun keluar

"Shawn,kalo yang ini gimana???"tanya Sei yang saat ini memakai gaun hijau selutut dan berlengan panjang,dengan motif ukiran daun di bajunya

"..." Shawn melihat dan memperhatikan Seiren dari ujung rambut hingga ujung kaki, dan terpana. Mulutnya setengah terbuka, matanya membelalak, dan dia tidak berbicara apa-apa.

"Kirei ne..." gumamnya tanpa sadar.

"Hei, kenapa tidak cari gaun yg lebih panjang?" indira tiba2 muncul di sana. Dia bukan mau membeli gaun, toh dia punya rancangan sendiri. Niatnya untuk memastikan kondisi seiren.

"Hua!" Shawn tersadar dari lamunannya gara-gara Indira yang tiba-tiba datang.

"Huff... Indira... dari kapan..." kata-katanya terhenti di tengah.

"dari tadi." jawab indira singkat.

"seiren jangan pakai gaun backless ya! Nanti kamu dipegang2 sama paman ini." ujar indira. Sebersit ide muncul.

"psst, shawn!" indira berbisik,"tau tidak? Badan seiren bagus dan kulitnya mulus.''

indira mengetes shawn. Sebaik apa pacar teman sekamarnya itu.

"hng?ok!! ne....menurut indira Sei lebih cocok pake baju apa nih?????"tanya Sei girang. ia masuk ke kamar ganti dan mengganti bajunya dengan baju biasa. Ia mengembalikan gaun tadi,dan mencari gaun yang bagus.

"ok....yang bagus....hh..Sei lebih suka baju lolita dan kimono daripada baju seperti ini...'' keluhnya kesal. ia menoleh ke Indira dengan pandangan manja

"rancangkan gaun untukku~~~~~'' mohonnya manja

"tidak sempat sayang... Mungkin ada baiknya mencoba gaun lain. Ng, gaun warna rose pink di sana juga lucu. Ada rendanya. Meskipun modelnya tube dress, pakai saja bolero untuk menutupinya." saran indira pada seiren.

"Haa..." Shawn bergumam merespon pertanyaan Indira, lalu melanjutkan.

"Aku tahu, terimakasih." ujarnya sambil tersenyum.

"Jadi, mau pakai gaun apa, sayang?" tanya Shawn pada Seiren.

Merespon apa yang dilakukan Shwan, "Hiii!! Shawn kau benar-benar mesum! Lolita complex!!!"

"Sudah... gaun warna pink rose itu saja... tidak berlebihan dan sesuai dengan yang kau inginkan... tinggal mencari bolero yang cocok... m7ungkin warna broken white? ditambah hiasan pita atau mawar akan terlihat sempurna dan tidak polos..." Indira berkomentar lagi. "Kamu bisa pakai high heels kan?"

OOT: bayangin aja deh gaunnya... gak kebayang...

"hng...sei nggak pernah pakai high heels!!!!"protesnya

"memang harus pakai?pakai kimono aja gak becus,apa lagi pakai itu!"lanjutnya cemberut.

"tapi gaun yang dipilihkan Indira manis juga~~~...Ia kan paman?"tanya Sei manja

Oot: hehe kita lihat apa reaksi shawn.

"kalau begitu kita berlatih dengan heels 3 cm. Itu pendek. Ayo kita cari sepatu, aksesori dan lainnya. Aku akan menemanimu!" indira menggandeng sei dan memonopolinya.

"...aku tidak bagus dalam memilihkan baju..." kata Shawn pada keduanya.

"Jadi... yah... kutunggu disini... lagipula kau tidak kulihat berganti baju, jadi aku tidak perlu ikut." lanjutnya lagi dengan santai.

Apa yang ada di kepalanya? Sebuah Plan?

"Tapi harusnya shawn berpendapat. Yang menilai penampilan wanita adalah pria. Mau tidak mau." indira mengetes shawn. Tidak seru kalau shawn tidak bereaksi lebih dari itu.

"hoi hoi...."kata Seiren bingung

"jadi mau pakai baju,sepatu dan juga aksesoris kayak apa?sei nggak suka dandan!!!!"rajuknya pada Indira dan Shawn

"Baiklah... aku ikut..." ujarnya tenang seraya tersenyum dan berjalan mengikuti kedua gadis didepannya.

"Aku punya ide, rambutmu akan manis bila dipadu dengan jepit rambut berwarna emas... dan... cobalah gaun berwarna biru malam..."

"hng?biru?"tanya Sei bingung

"benarkah akan cocok?"

"Selera yang bagus shawn." indira tersenyum puas.

indira melihat jam di tangannya lalu membetulkan topi rajutnya. Sampai dia sadar, "astaga! Sudah jam segini!? Aku ada janji dengan will! Aku harus pergi sekarang!" indira langsung pamit

"call me if you need an advice seiren!"
[indira=out]

"Selera yang bagus shawn." indira tersenyum puas.

indira melihat jam di tangannya lalu membetulkan topi rajutnya. Sampai dia sadar, "astaga! Sudah jam segini!? Aku ada janji dengan will! Aku harus pergi sekarang!" indira langsung pamit

"call me if you need an advice seiren!"
[indira=out]