[rp] orang ternama yang tak terkenal

Ooc: dasar admin ga waras, udah buka rp lagi. Yah, simple, semua boleh masuk. Buat nge-geje *dikeroyok*

=====================

tahukah kalian? Azure ini tempat orang2 ternama. Ada clark dengan design furniturenya, vasyl dan giselle, vanessa, milles, dan indira. Ada juga pemain musik seperti ryu dan vio dan ada juga yang jadi model.

tapi tak semuanya dikejar2 wartawan atau sering masuk tv. Inilah kehidupan mereka.

=====================

hari ini indira mendesign baju di taman. Dia duduk di kursi taman sambil duduk bersila. Sesekali dia membuka laptop dan menulis ide untuk novel terbarunya.

"hmm... Hari ini cukup berangin. Sudah masuk musim gugur ya..."

Aile beranjak keluar dari kamarnya pagi-pagi sebelum yang lain bangun. Karena bosan ia pun pergi ke taman. Ternyata sesampainya disana sudah ada orang. Ia pun izin untuk duduk di situ juga.

"Permisi...boleh saya duduk disini ?^^" Izin Aile

"tentu." indira tersenyum ramah. "penghuni baru ya? Kenalkan, aku shofa indira."

"sudah masuk musim gugur ya..."

Luna wrote:

"penghuni baru ya? Kenalkan, aku shofa indira."

"Ah...iya...Aku Aile Brise Monuer ^^ Salam kenal juga." Kata Aile dengan malu-malu

Luna wrote:

"sudah masuk musim gugur ya..."

"Iya...." Aile diam sejenak "Anginnya sejuk ya?" Aile tersenyum kecil

"sejuk, tapi kalau tidak hati2 kau bisa masuk angin dan flu." ujar indira.

"ng... Mau baca novel ini?" indira menyodorkan salah satu novelnya.

Luna wrote:

"sejuk, tapi kalau tidak hati2 kau bisa masuk angin dan flu.".

"Aha ha....memang." Aile tertwa kecil.
Untungnya saat itu Aile memakai jaket hitam kulit yang ia punya sehingga ia tidak merasa kedinginan.

Luna wrote:

""ng... Mau baca novel ini?" indira menyodorkan salah satu novelnya.

"Ng? boleh juga. Lagipula lebih baik daripada aku bengong saja disini." Aile mengambil buku novel itu dan mulai membacanya.

*tap*tap*

vanessa berjalan keluar menuju tempat pembuangan sampah di taman. hari ini dia membuang sampah lebih pagi karena dia terbangun lebih pagi dari hari biasa.

karena mau ke pintu belakang, otomatis dia harus melewati taman. "oh..indira dengan..a..a..a siapa sih? aile bri..ah, itu lah! aile ya.." gumamnya. lalu dia berusaha melewati taman tanpa mengganggu mereka berdua.

namun, hidungnya gatal, dan..."HATSHUUUUUUU!!! Wasem! uuh!" omelnya sambil bersin keras.

Chou wrote:

HATSHUUUUUUU!!! Wasem! uuh!" omelnya sambil bersin keras.

Aile mendengar seseorang bersin. Ia melihat dari balik bukunya dan ternyta itu adalah salah seorang penghuni apartemen ini. Aile tersenyum kecil padanya. "Dia kalau tidak salah....euhm...err....Vanessa-san?" Kata Aile dalam hati.

"selamat pagi vanessa! Mau minum teh herbal hangat?" indira menawarkan vanessa. Dia menunjukkan teh dalam termos kecil yang dibawanya. "kau juga mau?" indira menawarkan pada aile.

"selamat pagi vanessa! Mau minum teh herbal hangat?" indira menawarkan vanessa. Dia menunjukkan teh dalam termos kecil yang dibawanya. "kau juga mau?" indira menawarkan pada aile.

Luna wrote:

"kau juga mau?" indira menawarkan pada aile.

"Ah, terima kasih, Indira-san." Aile menerima tawaran Indira

Aile menuang teh pada termos itu ke sebuah cangkir yang ada dan meminumnya. Teh itu membuat tubuhnya terasa hangat walaupun angin dingin musim gugur berhembus.

Vanessa baru sadarkalau bersinnya menyadarkan orang-orang disana. "ah..eh...hai indira! hai aile!" sapanya sambil melambaikan tangan pada kedua penghuni baru itu. "ah..teh ya? i'd love to...tapi habis sampah ini sampai pada tujuan ya~" katanya sambil tersenyum.

dengan secepat kilat, dia membuang sampah dan kembali lagi ke taman. "wah...ada apa nih? pagi-pagi ngumpul di taman?"

Aile serasa ingin tertawa melihat tinggah laku Vanessa yang lucu. Tapi ia sengaja menahan tawanya dan hanya tersenyum kecil saja karena tidak ingin menyinggung Vanessa.

Chou wrote:

"wah...ada apa nih? pagi-pagi ngumpul di taman?"

"Aku kebetulan bertemu dengan Indira-san saat jalan-jalan di sini." Jawab Aile

Vanessa manggut-manggut dan duduk di tepi kolam di tengah taman, tepat di sebelah kursi tempat indira dan aile duduk. dia duduk sambil memainkan jarinya di kolam, menarik perhatian ikan disana.

"hee...pagi ini damai sekali ya? biasanya suka ada kekacauan yang aneh aneh, seperti...." belum sempat Vanesa bicara, ada anjing Siberian Husky berwarna coklat yang tiba-tiba datang dan mendekatinya.

"hah? kok ada anjing di sini?" tanyanya. dia melihat satpam yang mengejarnya. dia melihat tangan satpam itu luka parah. "waduh! kamu yang ngegigt pak satpam ya? nakal kamu!" kata Vanessa pada anjing itu.

dan anehnya, anjing itu patuh dan langsung duduk di depan vanessa

Chou wrote:

"waduh! kamu yang ngegigt pak satpam ya? nakal kamu!" kata Vanessa pada anjing itu.
dan anehnya, anjing itu patuh dan langsung duduk di depan vanessa

Aile memperhatikan Vanessa yang anehnya bisa menjinakkan anjing coklat itu dan ia terkagum akan hal itu.

"Kamu...suka binatang?" Tanya Aile pada Vanessa

Vanessa menoleh pada Aile. "oh, ini? ah..biasa saja sih...dibilangg nggak juga lumayan suka...tapi kalo dibilang suka juga..nggak terlalu." katanya sambil mengelus-elus anjing itu.

satpam itu memberitahukan bahwa anjing itu bukan anjing penghuni disini. vanessa memperhatikan leher anjing itu. tidak ada kalung. "berarti kamu bukan anjing peliharaan dong?" katanya lagi. anjing itu malah tiduran di dekatnya. "wah..betina..." kata vanessa.

dia kembali pada Aile. "aile suka hewan?"

Chou wrote:

"aile suka hewan?"

"Eh? Euhm....aku suka sih. Tapi dulu aku tidak boleh memelihara hewan dirumah. Jadi paling aku hanya main dengan hewan yang suka masuk ke taman rumahku dahulu." Jawab Aile dengan malu-malu

Aile kemudian mendekati anjing itu dan mengelus-ngelusnya. Aile terlihat senang sekali saat itu hingga ia tampak tersenyum lebar. Ini hal yang jarang terjadi bagi Aile sendiri.

"Lucunya..." Anjing itu mulai menjilati Aile ^^

Vanessa tertawa melihat Aile yang tertawa karena anjing itu. namun satpam itu memberitahukannya agar segera mengusir anjing itu agak galak. "ah...pak satpam digigit anjing ini ya? wahwah...sepertinya dia tidak suka dihalangi..." katanya dengan tenang.

namun saat seorang staff Azure yang pria lewat di belakang taman, anjing itu langsung menggonggong. ini mengantar vanessa pada satu kesimpulan. "..atau dia tidak suka pria?" tanyanya.

Chou wrote:

"..atau dia tidak suka pria?" tanyanya.

Aile melihat sikap anjing itu sepertinya berbeda pada pria. Mungkin apa yang dikatakan Vanessa benar. Anjing ini takut pada pria. Dalam hati ia berkata "Nfu fu.... padahal aku berpakaian seperti pria begini...hebat anjing ini bisa membedakan. Mungkin ini insting hewan ya?" dan tertawa kecil.

Tapi dipikir pikir, biasanya ada satu alasan lagi mengapa ia takut dan sensitif pada pria. Aile pun mengutarakannya pada Vanessa, "Atau mungkin...ehem...dia hamil?" Tanya Aile pada Vanessa

Apapun alasannya, indira tidak mau dengar. Dia sangat takut pada anjing, trauma masa kecil. Dia ingin pergi dari situ, tapi takut kalau dikira tidak sopan. Akhirnya dia hanya bisa diam mematung dan tidak mendekati anjing itu.

"uh... Jangan ke sini anjing manis." dia berharap dalam hati.

Cielle yang baru saja bangun pun melihat seekor anjing yang lucu, Aile, Vanessa, dan Indira

Cielle memutuskan untuk menyapa mereka

"hoaamm, halo semuanya" kata Cielle sambil mengucek matanya

tak berapa lama,Seiren muncul di halaman belkang,dengan wajah kusut

"minna.....ohayou...selamat pagi....bonjour......"sapanya lemas. terlihat dia membawa 1 amplop besar,yang ntah berisikan apa.

"wa... Anjing...."katanya datar

"wa...penghuni baru......"lanjutnya dengan keadaan linglung

"hai Cielle, pagi seiren!" sapanya pada 2 orang yang baru datang itu. "lihat-lihat! ada anjing lucu disini...dan sepertinya sednag hamil!" katanya sambil menunjukkan anjing itu.

Vanessa bermain-main dengan anjing itu. "hei! kita boleh memelihara hewan disini kan? bagaimana kalau kita beri nama?" kata Vanessa dengan mata berbinar. "indira, kamu ada ide untuk namanya?" tanyanya.

"ha... Ka-kau be-bertanya padaku? Ti-tidak tidak aku tidak setuju, eh, maksudku... Tak ada ide." indira masih takut pada anjing itu. Sangat takut sampai ingin lari rasanya.

"ha... Ka-kau be-bertanya padaku? Ti-tidak tidak aku tidak setuju, eh, maksudku... Tak ada ide." indira masih takut pada anjing itu. Sangat takut sampai ingin lari rasanya.