[rp] orang ternama yang tak terkenal

Seire akhirnya memesan cake strawberry

"ne...cake..enak..hehe.."katanya mulai riang

Kencana tresenyum. Kempatnya memesan makanan yang manis semua. Kencana nyaris melupakan Guin yang sedari tadi tidak bicara. Mungkin dia terlalu sibuk makan.

"Wah, wah, kita pesan makanan yang manis semua."

Aile tertawa kecil. Jarang ia memesan makanan manis.

"Nfu fu...iya ya." Katanya setuju

"Aile! AAAA..."Sei menyuapi cake nya ke aile. ia tersenyum. terlihat mood nya sudah membaik,meski ia masih terlihat lemas dan kurang asupan gizi

"he? O///o" Aile memerah ketika ia disuapi Seiren

Karena tidak sopan bil menolak, ia pun menerima suapan dari Seiren.

"pintar."ia menepuk kepala Aile lembut,lalu mencuri secuil makanan aile

"nyehehehehe..enak!!!"katanya setelah mencoba

"ah...- w -" Aile baru menyadari makanannya di curi oleh sei.

"Dasar kau ini..." Aile menggaruk kepalanya sendiri.

"hehehe...jangan protes.."kata Sei girang

"hei...kau mau baca naskahku?"tawar Sei

Aile hanya menghela nafas pada sikap Seiren

"Ng?? naskah apa?" Tanya Aile

"mangaku..nih.."Sei menyerahkan manganya

cerita ini tentang seorang gadis kecil yang tidak diakui keluarga besar ayahnya.hanya ibi dan ayahnya yang ramah. ya..sebenarnya itu adalah masa lalu Seiren,yang ia jadikan manga
(lebih jelas,baca Seiren's past di omake)

"Aku juga boleh baca?" tanya Kencana.

Sepertinya seru juga.

"tentu,silahkan xD"jawab Sei senang

Kencana membaca naskah itu eprlahan sambil tetap memakan kuenya. Tidak sopan memang makan sambil membaca, tapi di depan teman sendiri tidak perlu jaim kan?

"Hmmm... bagaimana, ya? Menurutku alur ceritanya standar tentang seorang anak yang tertindas. Kenapa tidak dimasukkan sedikit twist di sini?" Kencana memang jujur.

"twist seperti apa?itu belum keseluruhan..hahahaha..."tawanya riang. Ia memakan Cake nya kembali

"Oh, belum selesai, toh? Kuharap cerita ini akan selesai."

Kencana mengembalikan naskah itu ke Seiren.

"Seiren-chan suka membuat shoujo manga, ya?"

Seiren hanya tersenyum tipis.lalu terbatuk-batuk sedikit. Ia menatap sapu tangannya. Merah.
kurasa karena kecapaian. Ia dengan segera menyembunyikan sapu tangannya

"yah..tapi aku juga suka buat Shonen manga//"

Kencana mengangguk.

"Oh begitu. Wah, aku teringat mangaka cewek yang suka membuat shojo dan shonen manga sekaligus."

"siapa?"tanya Sei antusias

"Ngg... salah contohnya sih CLAMP." Kencana berusaha mengingat.

"Menurutku mangaka yang bisa membuat shojo dan shonen manga sekaligus itu hebat, lho."
_____
OOT : Siapa sih yg gak kenal CLAMP?

"CLAMP?ah.....Sei rasa Sei pernah dengar..."katanya ragu
(nggak suka meratiin orang lain,itulah Seiren)

Kencana tersenyum.

"Tentu saja pernah dengar. Mungkin nanti kamu bisa mengingatnya."

"yah...hahaha..hng...."Ia kembali bersandar di bahu Aile. Wajahnya sekarang benar-benar pucat.

Kencana cemas melihat wajah Seiren yang semakin pucat.

"Kamu baik-baik saja, Seiren-chan? Mungkin kamu butuh udara segar."

"Aku baik,kok..."gumanya lembut

"Baguslah kalau begitu. Lebih hari ini kamu bersantai saja dulu," kata Kencana.

Kue Citronnya sudah mau habis.