[rp] orang ternama yang tak terkenal

Seiren mengangguk

"Indira belum sadar,ya...?"tanya Seiren

"Syukurlah..." Aile merasa lega karena Seiren tampak lebih sehat

Quote :

"Indira belum sadar,ya...?"tanya Seiren

"Ah...." AIle melihat Indira yang masih tidak sadarkan diri "Iya... tampaknya ia benar-benar takut dengan anjing ya?" Aile tersenyum kecil

"Serigalaku nggak jadi kubawa///'ujarnya lirih

'ini dia naskahnya! Ayo bantu aku!!"

rena kiryuu wrote:

"Serigalaku nggak jadi kubawa///'ujarnya lirih

"Nfu fu... Kalau Sei-chan malah suka sekali tampaknya." Aile tertawa

rena kiryuu wrote:

"'ini dia naskahnya! Ayo bantu aku!!"

"Ah... baik." Aile mengikuti Seiren

"Kasih tinta ini..dan tone yang ini...lalu.."Seiren menjelaskan sambil bekerja

"Ngerti?bisa?"

rena kiryuu wrote:

"Kasih tinta ini..dan tone yang ini...lalu.."Seiren menjelaskan sambil bekerja"Ngerti?bisa?"

"Ung....lumayan." Untungnya Aile dulu pernah hobi menggambar sehingga ia cukup mengerti apa yang disuruh oleh Seiren.

"BURNIIING!!!!!!!!'' Teriaknya sangat keras

"Unf...nfu fu..." Aile tertawa melihat Seiren yang begitu semangat. Ia pun tidak ingin mengecewakan Seiren dan bekerja dengan sungguh-sungguh

Skip: 3 jam kemudian

"Se..le...sai..."ujar Seiren,dan langsung ambruk di tempat

"Fyuuh..." Aile menghela nafas panjang

"Akhirnya selesai juga...." Aile berkata pada Seiren sambil tersenyum puas karena pekerjaannya sudah selesai.

"let me die....huhuhuhu"

"Aha ha.... " Aile tertawa kecil "Tapi... tampaknya naskahnya menarik juga ya. Sei-chan hebat..." Aile memuji Seiren

Kencana yang kebetulan melihat Aile dan Seiren menghampiri mereka.

"Halo, Seiren-san, Aile. Sedang mengerjakan apa kalian?" tanyanya

"Emm...Shiroi-san? Kami sedang...yah, menyelesaikan tugas." Jawab Aile yang selesai mengerjakan tugasnya

"Ng? Tugas apa? Mau kubantu?" Kencana menawarkan diri. Mumpung sedang senggang, lebih baik membantu orang.

Aile memperhatikan semua yang telah dikerjakannya. Tampaknya sudah tidak ada lagi yang tersisa.
"Hmm... Tampaknya semua sudah selesai. Hmm... setelah ini aku ngapain ya?" Jawabnya tenang

"Oh, sudah selesai. Baguslah kalau begitu." Kencana tersenyum simpul.

Mendadak dia teringat sesuatu.

"Oh ya, tadi aku mendengar ribut-ribut kalau ada orang yang pingsan. Aile tahu siapa dia?"

"HE? pingsan..."

Aile mengingat lagi kejadian sebelumnya.

"Ah!! Indira-san....- w -" Ia baru keingatan. Tapi tadi tampaknya ia baik-baik saja pas aile terakhir melihatnya di kamarnya.

"Indira-san? Oh, perancang desain itu, ya!" Kencana teringat gadis itu.

"Apakah dia sudah sadar?"

"Emm...belum. Tapi, tampaknya ia tidak apa-apa." Jawab Aile

Yah, agak lucu juga sih penyebabnya. Hanya karena fobia anjing ia seperti itu.

"Oh, syukurlah kalau begitu. Ngomong-ngomong kenapa Indira-san bisa pingsan?" tanya Kencana yang tidak tahu menahu dengan insidennya.

"Eh? penyebabnya..." Aile tiba-tiba ingin tertawa mengingat kejadian sebelumnya. Tapi karena terkesan tidak sopan ia menahannya.

"Ah...itu i-i-itu...k-k-karena fobia terhadap anjing." Kata Aile. Nada bicaranya aneh karena menahan ketawa.

"Apa? Huuww-" Kencana menutup mulutnya, berusaha menahan tawanya. Memang kejam sih, tapi alasannya lucu sekali.

"Lalu anjing itu sendiri dimana?" tanya Kencana setelah mengontrol tawanya. Pensaran dia melihat rupa anjing itu.

Aile akhirnya tenang dan dapat mengendalikan dirinya kembbali.

"Hmm...sepertinya masih di taman." Jawabnya

Seingatnya tadi anjing itu masih bersama Vanessa.

"Oh begitu. Sayang sekali. Padahal aku ingin melihatnya," gumam Kencana sedikit kecewa.

Kencana terus mengamati muka Aile sebelum di sadar akan sesuatu.

"Ah, kamu kan gitaris dan vokalis band ehm..." Kencana berusaha mengingat nama band tersebut,"...oh ya! Band D’Noir, kan?"