[Omake] Before I Met You

Title : Before I Met You
Author : Ulqui Schiffer / Seiran Akari / Cielo Vespertilio
DoC : Saturday, October 17, 2009
Genre : Romance
Rating : 13+
Characters :
1. Klaus Zilver Vollmond Ulqui Schiffer
2. Lucena Hixem [NPC]
Author's Note : Tiba-tiba kepikiran aja, kepengen buat ini. Based on experiences. =] Komen di sini, okeh??

===================
1st Term = Before

Lagi-lagi hari biasa bagi seorang cowok berumur 15 tahun ini, Klaus Zilver Vollmond. Dia sudah di ambang kelulusan, ya walaupun umurnya hanya 15 tahun, tetapi dia sudah berada pada tahun ketiganya di SMA. Sekolahnya memang memiliki sistem loncat kelas, sehingga jika seorang siswa telah menguasai pelajaran yang diberikan, ia akan dinaikkan satu tingkat. Walaupun hal seperti itu berlaku, hanya beberapa murid yang mampu loncat kelas. Sehingga terbilang seluruh teman sekelas Klaus adalah senior baginya.

Klaus terlalu brilian, sampai mampu loncat 2 kelas. Pelajaran di sekolahnya tersebut memang sangat berat. Malahan, banyak sekali murid-murid yang tinggal kelas. Sekarang, teman-teman sebayanya adalah juniornya di kelas 1. Rasanya memang tidak enak, sekelas dengan senior.

Sebenarnya Klaus bisa saja, hanya masuk sekolah pada minggu-minggu ujian tengah dan akhir semester. Pihak sekolah tak mampu berbuat apa pun pada anak itu karena bagi mereka Klaus merupakan aset yang harus dijaga. Reputasi sekolahnya juga menaik karena lomba-lomba yang ia ikuti.

Tetapi, mengapa ia tidak melakukannya? Mengapa ia tetap saja rajin pergi ke sekolah setiap hari. Bangun pagi, berjalan kaki, belajar dengan guru yang membosankan, tugas-tugas yang harus dikerjakan tepat waktu? Hal-hal menyebalkan dan merepotkan tersebut hanya dilakukan oleh Klaus untuk melihat dan memandangi seseorang, seorang cewek kelas 1 yang bernama Lucena Hixem.

Lucena merupakan siswi berumur 15 tahun. Ia merupakan seorang cewek yang ceria, ramah, mudah bergaul yah, pokoknya yang bagus-bagus semuanya ada padanya deh. Singkat kata, Klaus jatuh cinta padanya karena ia pernah merawatnya sewaktu ia sakit di Ruang Kesehatan. Itu juga salahnya sendiri. Bengong tak melihat ada bola nyasar ke dia. Ditambah dia belum sarapan dan makan siang. Jenius-jenius, bodoh juga ini anak satu.

Ada sesuatu yang aneh hari ini. Lucena tidak terlihat di tempat biasanya [aka kantin]. Kedua mata ungu Klaus menerawang ke seluruh penjuru kantin, tak menemukan sosok Lucena, ia pura-pura hanya melewati kelas Lucena, satu lantai di bawah kelasnya. Masih saja tak menemukan sosok Lucena. Ada apa gerangan? Tetapi, tidak enak juga berada di depan kelas lama-lama, pasti ada cewek-cewek yang berlalu-lalang dan berhenti menatap Klaus sebentar. Dilihat seperti itu sangat tidak nyaman.

Bel berbunyi, tanda waktunya pulang. Sia-sia hari ini Klaus pergi ke sekolah. Usai ngobrol sebentar dengan teman-temannya, ia pun berjalan pulang dan sosok Lucena terlihat sedang duduk ditemani beberapa temannya, sebenarnya, apa gerangan yang terjadi?

Akhirnya, kebenaran terkuak. Lucena baru saja ditolak oleh seseorang. Ya, walaupun Lucena lah yang ditolak. Secara langsung, Klaus yang menyukai Lucena juga merasa tertolak karena ia menyukai laki-laki lain. Tentu saja bukan Klaus yang disukai Lucena, Lucena merupakan tipe cewek yang menyukai seorang cowok dari sifatnya bukan fisiknya. Tentu saja Klaus takkan menang karena ia tak memiliki kesempatan untuk mengobrl dengan Lucena. Padahal, Klaus tak memiliki masalah apapun mengobrol dengan teman-temannya. Hanya saja, baginya, Lucena susah untuk didekati..

Beberapa hari telah terlewati, harapan yang ditaruh Klaus pada Lucena sudah pupus. Klaus sudah tak tahu harus melakukan apa di sekolah, tak ada Lucena, entahlah apa yang harus diperbuat. Sepertinya Klaus akan kembali ke kebiasaan lamanya, hanya datang saat ujian yang penting-penting.

Sebelum pulang, Klaus pergi ke taman belakang sekolah. Merawat bunga sebelum akhirnya tidak sekolah lagi dalam jangka waktu yang lama. Dan, ada seorang cewek sedang merenung sendirian di bawah pohon sampai tak menyadari kehadiran Klaus di tempat itu.

“Hei, apa yang sedang kau lakukan di sini? Sekolah sudah usai, kan?” Klaus mengambil selembar daun yang telah menguning dari kepala cewek itu.

Cewek itu menatap ke arah Klaus, OH… MY… GOD! Ternyata dia adalah Lucena! Cewek yang selama ini diimpikan oleh Klaus. “Ah.. Sudah pulang..” ia hanya menguap dengan santainya dan berdiri sementara Klaus berdiri bagaikan patung pancoran.

‘Klaus, ini kesempatan bagus bagimu, cepat nyatakanlah perasaanmu padanya. Biar saja dia tak menerimamu asalkan kau ini tenang.. Ayo cepat, dia semakin menjauh’

Klaus sudah membulatkan tekadnya, dia akan menyatakannya detik itu juga, tipe kharismatik memang susah [XD]. “Lu.. Lucena” ia memanggilnya.

Cewek berambut hitam itu langsung berbalik dan menatap Klaus, bingung ia mendapatkan namanya dari siapa.

“Aku sudah lama ingin mengatakan hal ini. Sudah lama aku melihatmu walaupun kau tak menyadarinya. Sudah lama aku memikirkanmu walaupun kau tak mengenalku…” Klaus mengumpulkan seluruh keberanian yang ia miliki. “Sudah lama aku menyukaimu dan menunggu jawabanmu”

Lucena bengong sesaat, menatap keseriusan Klaus, senior yang baru saja ia ajak ngobrol pertama kali. Kok, bisa begini? Lucena hanya menghela nafas dan berkata, “Aku memang tak menyadari keberadaanmu dan tak mengenalmu. Bahkan tak tahu kau menunggu jawaban. Sayang sekali ada orang lain di hatiku ini dan hatiku tak sanggup menampung 2 orang sekaligus… Jadi… Aku berikan kau sebuah challenge, jika kau mampu menaklukan hatiku dan menggusur posisi orang itu dalam waktu seminggu. Kita lanjut” Katanya dengan mantap.

Klaus tersenyum penuh maksud, “Challenge kah? Kita lihat saja, Lucena”

Lucena juga tersenyum dengan arti yang tersembunyi, “Semoga berhasil. Jadi, siapa namamu? Kau tampak mengenalku”

Ah, tentu saja dia tidak mengenal Klaus. Klaus pun berjalan mendekati Lucena dan menunduk, “Namaku Klaus Zilver Vollmond, kelas 3 A, Lady Lucena” Ia pun mengecup tangan kanan Lucena.

Apa yang Lucena lakukan? Hanya tersenyum memperhatikan tingkah laku Klaus. “Waktumu seminggu, Mr. Klaus. Dan silahkan panggil aku Luce”




Your time is a week, beat it or lose it, Klaus. *smirk*




~To be Continue….