[Free RP] we in wonder-school-land

"janga tersenyum..lebih baik kompres Yuto.."katanya santai

Akira hanya memperhatikan Yuto-sensei, ia kemudian teringat bahwa ia masih belum mengambil cellonya di ruang musik.

"Kazuya , aku pergi sebentar ke ruang musik , Cello-ku ketinggalan disana."

"aku ikut..."kata Kazuya bangkit

"himi,jaga si tolo itu..ayo..cebol"kata Kazuya datar

"Baik." Himi menganggukkan kepala.

Himi mengambil tempat duduk di samping ranjang Yuto.

"Ayo kita ke ruang musik kalau begitu."

"Akira kemudian membuka pintu ruang UKS dan berjalan di samping Kazuya.

"Kau sudah tidak apa-apa kan Kazuya?"

"kurasa...."jawabnya ringan

"daripada di dalam aku membuat keributan jika si Yuuto bangun.."katanya santai

"Yakin kau tidak perlu ke dokter?"

"Perlu bantuan ?" Tawar Akira sambil tertawa. Ia membayangkan kembali bahwa tadi ia sudah memukul guru dan itu merupakan untuk yang pertama kalinya.

"iya..."ia tersenyum lembut pada Akira

"kau hebat bisa memukul guru..kukira kau nggak bisa...."puji Kazuya,meski dengan sedikit mengejek. ia mengacak rambut Akira,dan tersenyum lagi

Location: Ruang Musik

"ini cello mu?"tanya Kazuya mengambilkan sebuah Cello

Lokasi : UKS

Daripada bosan, Himi memutuskan untuk membaca buku yang tadi dibaca Kazuya. Sialnya buku itu ditulis dalam bahasa yang tidak ia mengerti.

Himi melirik Yuto masih pingsan.

Kuharap ia cepat sadar, gumamnya.

"Aku juga tidak menyangka aku bisa memukul guru." Ucap Akira sambil tersenyum.

Lokasi :Ruang Musik
========================

"Ah ya." UcapAkira. Ia kemudian memasukkan cellonya ke dalam tas beserta dengan bownya. Kemudian Akira menaruh tas tersebut di pundaknya.

"Sekarang kita mau kemana? Kembali ke ruang UKS?"

"lebih baik begitu..kasihan himi jika ia digoda oleh guru bejat itu..."katanya santai. Kazutya menatap akira sebentar,lalu mencium pipi Akira.

"thanks,tadi udah mukul si setan itu,meski bukan untukku,tapi terima kasih.."Kazuya tersenyum lembut..bukan senyum nya sebagai 'lelaki',tetapi senyum seorang gadis

''Ayo..."Kazuya menarik Akira,untuk kembali ke UKS

"Sama- sama, " Ucap Akira . Wajahnya kini sedikit memerah. Ini bukan pertama kalinya Akira dicium di pipi, teman-teman dari Alice Academy juga sering melakukakannya. Apalagi oleh Jun dan megumi, mereka berdua sangat sering menciumnya bahkan mendadaninya.

"Ok ayo kita kembali." Ucap Akira sambil tersenyum.

Kazuya tersenyum

"Yah....."selama berjalan,ia menatap jendela. ia menangkap sesuatu yang menarik

"hng..?kelinci?''gumamnya

Lokasi: ほけんしつ/UKS

Sesosok seorang pria tampan yang tampak berbaring lemah di sebuah ranjang di dalam UKS Arisu Academy, kini mulai menggerakkan jari-jari kecilnya, sebagai tanda bahwa ia sebentar lagi akan memasuki dunia nyata. Wajah innocentnya yang berkacamata tampak berkerut. Perlahan-lahan sosok tampan tersebut membuka kedua kelopak matanya. Memperlihat bentuk indah kecoklatan bola matanya.

Yuto Siegfierd, sang pria tampan tersebut, menatap langit-langit dan terdiam unuk sejenak. Me-re-loading fungsi-fungsi otaknya yang sempat berhenti sejenak. Me-re-calling ingatan-ingatan yang sempat ia lupakan sejenak. Me-refreshing kinerja otak brillian miliknya.

"Aku dimana?" adalah kata-kata pertama yang keluar dari bibir tipisnya. Tanpa basa-basi ia bangkit dari ranjang tersebut menuju posisi duduk. Seketika saja, seperti setruman listrik menghantam kepalanya, ia merasakan pusing yang sangat luar biasa saat itu. "Ukkh- damn!" keluhnya sambil meletakkan telapak tangannya di dahinya.

Yuto merasakan panas yang mengalir dari dahinya menuju sel-sel di telapak tangannya. Langsung saja otaknya menyimpulkan bahwa kini ia terkena demam, karena itulah ia jatuh pingsan. Lalu ia juga merasakan rasa sakit di perutnya. Ia jadi ingat kejadian menegnaskan antara dirinya dan murid-muridnya tadi di ruang klub sadou.

"Dammit!" maki Yuto pada dirinya sendiri, tidak, lebih tepatnya kepada kepribadian keduanya, Yuuto Tamano.

Lalu tanpa sengaja ujung kedua matanya menangkap sosok seorang gadis yang sudah sangat familiar baginya. Gadis itu terlihat sedang duduk di samping kasurnya. Yuto tersenyum kepada gadis itu sambil tetap memegang dahinya. "Ah, Himi-chan, kau menungguku disini sendiri ya? Terima kasih!" ucapnya sambil tersenyum manis.

Lokasi: UKS

Kazuya me,buka pintu UKS,ia melihat Yuto sudah terbangun

"Sudah bangu?nih....kopi untukmu.."kata Kazuya sambil menyerahkannya pada Yuto

Himi tersenyum kecil melihat Yuto sudah sadar.

"Sensei ada di ruang UKS sekolah. Tadi sensei pingsan dan Kazuya-san menggendong sensei ke sini." Himi menjelaskan situasinya.

"Ah, Kazuya-san dan Akira-san sudah kembali."

"kami pulang..ini..teh kaleng//"kata Kazuya sambil memberikannay ke himi.
Ia duduk di kasur Yuto,keheningan mulai menyelimuti

"Iya."

"Apakah pukulanku terlalu keras Yuto-sensei?"

"Terima kasih."

Himi menerima teh tersebut dari Kazuya dan meminumnya.

Yuto sebenarnya agak kaget juga mendengar bahwa Kazuya-lah yang membawa dirinya yang pingsan menuju ke dalam UKS ini. Walaupun sebenarnya ia sendiri agak heran, bagaimana bisa seorang gadis seperti Kazuya bisa menggendong tubuhnya yang jauh lebih besar hingga dapat membaringkan tubuhnya di ranjang UKS ini?

Tapi sepertinya Yuto tak terlalu memikirkan hal itu.

"Oh begitu..." responnya pada Himi.

Hal tersebut membuat rasa bersalahnya pada Kazuya semakin membesar. Apalagi ketika ia mengetahui bahwa Kazuya dan Akira sudah kembali ke UKS ini. Yuto menolehkan pandangan kedua mata cokelatnya, dengan tatapan miris menuju ke arah Kazuya, yang kini duduk di kasur yang sama dengannya.

"Oh, tidak juga, Akira-kun!" jawabnya sambil tersenyum. Padahal sebenarnya efek dari pukulan itu benar-benar sangat besar pada tubuhnya yang begitu lemah. Karena itulah ia tak suka berkelahi, karena ia akan merasakan rasa sakit yang tak seimbang dengan pukulan yang ia terima.

Setelah itu Yuto menoleh pada Kazuya di sebelahnya, "Kau masih mau menolongku yang jatuh pingsan? Bahkan setelah kejadian itu? Aku rasa sebaiknya kau membiarkan saja aku yang pingsan. Tak ada untungnya bagimu juga kan, kalau kau menolongku?"

"......kau mau kubuang ke koridor lagi?"tanya kazuya datar. Ia tersenyum,dan membelai Yuto
"Pukulanmu biasa saja kok.."

"Apa anda yakin Yuto-sensei?"

"Kazuya terlalu baik untuk membiarkanmu tergelatak di jalanan."

"aku ini kejam lo.."katanay pada Akira,tapi tentu saja itu bercanda

"ah..akira..tadi kau lihat yang aku lihat?kelinci putih..."tanya Kazuya

Himi mendengarkan percapakan mereka. Kazuya-san, bilang saja kamu tidak tega membiarkan Yuto-sensei, pikirnya.

Himi tersentak mendengar perkataan Kazuya tentang 'kelinci putih'. Ia ingin bertanya, tapi tidak jadi. Tidak sopan menyela perkataan orang lain.

Kazuya sdar Himi ingin berkata sesuatu

"katakan apa yang ingin kau katakan,himi.."katanya datar