[Free RP] we in wonder-school-land

Pelajaran telah selesai.kazuya menutup bukunya. Lelah. ya..ia merasa lelah.

"Klub musik?mungkin...."jawabnya asal

"Yuto sialan...'umpatnya kesal

"Benarkah?"

"Mau kabur pelajaran selanjutnya?" Tawar Akira kepada Kazuya.

Jujur ia sudah mulai bosan berada di kelas tersu-menurus, cuma duduk dan memperhatikan guru.

"huum... Bukannya yuto sensei juga mengajar di kelasku hari ini kan?" yuki bergumam sendiri sambil membawa sekotak bento hasil pelajaran pkk nya tadi.

"ah! Yuto sensei." yuki menghampiri yuto yang baru keluar. "mau bento ini? Mengisi tenaga. Anda terlihat lesu."

Kazuya tersenyum.

"Boleh....hei...di klub musik ada cewek?di klub kendo,yang cewek hanya aku..."tanya kazuya ringan. Yup,kazuya adalah cewek!namun penampilan,suara,hingga sifatnya memang mirip cowok,sangat malah. maka dari tu banyak yang salah persepsi pada makhluk satu ini.

"Jadi, bolos kan?"

"Ada, malah lebih banyak cewe daripada cowo."

"Senpai cewe." Ujar Akira sedikit terkejut.

Namun Akira tidak terkejut untuk waktu yang lama, karena ini bukan pertma kalinya ia menjumpai kejadian seperti ini.

"Ayo." Akira kemudian bangkit dari kursinya , ia hanya membawa serta Cellonya.

Klub Musik
---------------------------

Ruang klub sangat sepi. Di ruangan itu terdapat berbagai macam alat musik yang tertata rapi di rak kaca. Di pojok ruangan ada 3 rak besar yang berisi buku-buku tentang musik, mulai dari sejarah hingga buku not.

"Bagaimana senpai tertarik untuk masuk klun ini?"

"Ya,aku cewek...rahasiakan ini.."jawabnya datar

___________________________________________________________________________-
Klub Musik
-----------------------
Kazuya memasuki ruang musik. suasana nyaman,cocok jika ingin menyendiri. Tiba-tiba,ia teringat sesuatu,yang terlupakan.

"??"ia bingung

"....menarik juga...."kata Kazuya pada Akira

Oot: yuki juga kendo nyo~~

"hmm..." yuki menyerahkan bento itu dan sedang dalam perjalanan ke kelas. "Mungkin lebih baik aku pergi ke suatu tempat."

"Tenang saja.." Ucap Akira dengan yakin.
---------------------------------------------------------

"Kenapa?Ada yang aneh?" Tanya Akira ketika melihat kazuya bingung. Akira kemudian meletakkan Cellonya diatas meja.

"Ingin mencoba bermain flute?" Ucap Akitra sambil menunjuk salah satu rak yang berisi flute.

Kazuya mengambil salah satu flute. ia memainkan sebuah lagu asal. tapi tetap saja terdengar indah. Angin pun berhembus,mengikuti alunan Flute yang dimainkan Kazuya

"Pas-pasan..."ujarnya setelah selesai bermain

"Mau mencoba untuk duet?" Tanya Akira sambil menunjuk Grand Piano yang ada ditengah ruangan.

Ia kemudian mengambil tempat duduk di piano dan membuka tutupnya.

"Senpai bisa bermain lagu apa?"

"Asal.."jawabnya santai

"kau mainkan dulu....aku mengandalkan pendengaranku..."

"Ok.." Ucapo Akira sambil tersenyum.

Ia kemudian memikirkan lagu apa yang cocok untuk duet , seketika di otaknya terngian lagu dengan tempo cepat yaitu, Vivaldi . Four Season. Bagian Summer, bagian yang menceritakan suasana musim panas yang dinamis. Dengan cepat tangan Akira menari di atas tuts-tuts piano.

Kazuya mendengarkan musik yang dimainkan Akira,sesegera ia memainkan lagu yang dimainkan Akira dengan flute,dengan tempo yang cepat pula

perasaan apa..ini....

Akira mengingat -ingat tiap baitnya. Jemarinya menari sesuai dengan gerakan tangannya menghasilkan suara yang indah.

Duet yang indah, pasti itu yang pertama kali terlintas di pikiran setiap orang, dua alat musik dengan tipe yang berbeda namun mampu menghasilkan suara yang harmonis dan indah.

Kazuya terus memainkannya dengan tenang dan cepat. Angin berhembus kencang,mengikuti alunan musik.

Akhirnya selesai.

"nice play,chibi..."

Tak sengaja Yuto mendengar alunan flute dan piano dengan indah dan harmonis. Kazuya dan Akira. Kedua muridnya yang lucu-lucu itu tak ia sangka bisa berduet juga. Terutama Kazuya.

Ia menepukkan tangannya sambil menatap mereka berdua. "Nice play, kids! Aku tahu kalau kalian berdua memang berbakat dalam musik!" serunya girang.

"Akira bukan chibi. " Ucap Akira sambil merajuk.

Rasanya senang bisa menghasilkan harmoni yang indah, padahal dengan orang yang Akira masih belum kenal. Musik memang bisa menyatukan segalanya.

" Hai sensei, mau duet bersama?"

Yuto tersenyum pada Akira dan kemudian melangkah mendekati mereka berdua.

"Duet ya? Tapi aku tidak terlalu bisa bermain alat musik. Kecuali biola maybe.." jawabnya ramah. "Apalagi sekarang aku tidak membawa biolaku." lanjutnya.

"Sepertinya kau bisa memainkan beberapa alat musik dengan baik ya, Akira-kun! Seharusnya aku tak perlu memanggilmu anak kecil lagi kalau begitu!" godanya sambil menyeringai.

" Tenang saja , disini ada beberapa biola." Ucap Akira sambil mengambil biola ukuran 4/4. Ia kemudian memberikan biola itu kepada sensei.

akira kemudian mengambil cellonya kembali, karena akan sedikit sulit untuk berduet diantara 3 musik yang berbeda jauh.

" Senseu ungin main lagu apa?"

Kazuya hanya menatap Yuto yang datang tiba-tiba Ia menghela nafas

"Dasar tebar pesona...."ujarnya pada Yuto

"Mau duet lagi?"tanya Kazuya pada Akira. Ia menepuk kepala Akira yang memang lebih pendek darinya

"kalau begitu aku menonton..." yuki masuk ke ruang musik karena sekarang jam bebas. Dia juga membawa beberapa kotak bento hasil karyanya.

"kalau kalian lapar, makanlah bento ini." tawaran yuki berlaku untuk mereka yang ada di sana. "um... Kamu anak kendo ya?" tanya yuki.

Kazuya menoleh pada Yuki yang tiba-tiba saja datang

"ya...aku ketua..."jawabnya sambil membantu yuki membawa bento,dan menaruh nya di meja

"Kau?"

Mulut Yuto terbuka ketika Akira memberikan sebuah biola 4/4 padanya. Ia segera menerima biola itu begitu pun bownya. "Terima kasih, Akira-kun!" ucapnya. Ia lalu menggesek bownya pada senar-senar biola tersebut.

Dan terdengarlah suara false yang kurang enak didengar. Yuto hanya menyengir. "Ups sorry.. maklumlah aku sudah bertahun-tahun tidak bermain biola!" jelasnya dengan wajah santai.

"Okay, sekali lagi.." serunya ketika ia kembali menggesekkan biolanya. Kali ini terdengar suara yang merdu dan elegan khas seorang ahli biola.

"Four season saja! Terserah mau yang mana juga!" jawabnya sambil memerhatikan Kazuya dan Yuki yang sedang bercengkerama.

Perhatian Kazuya teralihkan pada Yuto. Ia memperhatikan senseinya itu. Kepalanya sedikit terasa sakit

"Kau mengingatkan ku pada seseorang,Yuto...dan itu menyebalkan"

"Karena tadi sudah memainkan summer bagaimana kalau sekarang Spring?" Tawar Akira kepada yang lain.

Akira kemuian mulai menggesek cellonya mencoba untuk mengingat melodi spring.