Azure Life RPG Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Azure Life RPG Forum

An Original Roleplay About Real Life.
 
IndeksIndeks  HomeHome  Latest imagesLatest images  PencarianPencarian  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin  
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
User Yang Sedang Online
Total 3 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 3 Tamu

Tidak ada

User online terbanyak adalah 23 pada Wed Jun 10, 2020 10:22 pm
Poll
Latest topics
» Absensi, 1 x satu hari
[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeby rena kiryuu Fri Apr 03, 2015 10:17 pm

» Perasaan kalian hari ini
[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeby rena kiryuu Fri Apr 03, 2015 10:17 pm

» [RP] Pumpkins ! - Market
[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeby Chou Tue Jun 21, 2011 6:17 pm

» Komentari Signature di atas!
[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeby rena kiryuu Tue Jun 21, 2011 8:36 am

» Manga yang lagi diikutin!
[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeby Chou Mon Jun 20, 2011 9:48 pm

» Re-Registration Character RP
[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeby dicky Fri Dec 31, 2010 8:10 pm

» [REG] Spencer Van Delft - Double Room
[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeby Assyanm Thu Nov 18, 2010 9:43 pm

» [FRP] Come again! new season come again!
[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeby ciken Thu Sep 30, 2010 8:49 pm

» Sambung kalimat
[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeby Kencana Shiroi Wed Sep 29, 2010 11:12 pm

Affiliates
Clamp-Factory
Niji Lima - Ganbarimashou!
Ouran Indo
Al'loggio: Yaoi Daily Life Roleplaying Forum
SHIKOKU
Fort of Heaven
Phantom Bilingual RPG Forum
yami no sekai
Image Hosted by ImageShack.us
free forum
Fatalite
Saint Sanctuary
Neverworld

 

 [Omake Contest] The Freelancer's Compunction

Go down 
2 posters
PengirimMessage
Altair

Altair


Jumlah posting : 1675
Join date : 22.07.09
Age : 30
Lokasi : One say Infinity, the other say Forever, others Endless

Character sheet
Character Name: Garant Shawn Thurston
Job: Freelancer
Age: 24

[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Empty
PostSubyek: [Omake Contest] The Freelancer's Compunction   [Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeSun Aug 23, 2009 10:55 am

The Freelancer’s Compunction

*whuuush...*

Angin sepoi menerpa wajah seorang pemuda berambut indigo, yang sedang berdiri di tempat terbuka di kamarnya. Ia sedang mendengarkan Mondscheinsonate di MP4 miliknya, menikmati alunannya. Lagu itu tidak lantas berganti, setelah Adagio sostenuto, Allegretto, dan Presto agitato, lalu dimainkanlah Moonlight, Mad Moon Sonata, dan Spain Moonlight. Semuanya berasal dari Mondscheinsonate. Pemuda itu mengecek jam yang tertera di kamarnya itu, lalu kembali melihat keluar. Ia berpikir, mengenai hal yang tidak mau ia ingat-ingat lagi selalu terngiang di kepalanya melalui kejadian-kejadian yang ia rasakan bersama teman-teman barunya di Azure Apartment ini. Ia lalu berbalik, dan duduk di tempat tidurnya, memikirkan apa yang terbaik untuknya saat ini.

...hening beberapa saat selama ia memikirkan apa yang harus ia lakukan, selama itu pula hanya terdengar suara dentingan bel angin yang ia pasang di jendelanya.

...

...”Baiklah...” suara tenang dan dalam milik Garant Shawn Thurston memenuhi ruangan itu.

Ia telah memutuskan, dan sekarang, ia mendalami kembali, apa yang pernah ia lakukan dulu... untuk menemukan kembali kesalahan yang ia buat, dan kembali mencari cara untuk menghindari kesalahan itu di masa yang akan datang.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Di sebuah kota yang terletak di daerah perbatasan padang rumput dan gurun... dengan sejumlah bangunan yang tidak dapat diidentifikasi lagi bentuknya... kehidupan di kota ini terjadi terutama pada siang hari terik seperti ini, dimana banyak orang yang mengunjungi pedagang-pedagang kota ini.

Salah satu kehidupan itu, adalah kehidupan antara dua orang remaja...

“Hei! Residence!” *brak!* sang gadis menabrak sang pemuda, menjatuhkan barang yang dibawanya.

“Ssstt! Pelan-pelan! Kita tak boleh ketahuan, kan, Amaranthine?” pemuda itu berdiri dan mengambil barang-barang yang jatuh. Barang-barang itu, untungnya, mudah diambil. Mereka berdua sedang ada di tempat yang tersembunyi dan tidak terlihat oleh orang-orang yang berkeliaran disekitar tempat itu.

“Aman...? Eh, aku panggil kau Shawn saja ya? Tidak enak memanggilmu Residence, susah!” ujar gadis itu pelan, namun nada suaranya menunjukkan dia girang.

“Baiklah... jadi kau kupanggil Mica saja, ya?” Shawn membalasnya pelan, mereka berdua berbincang dan terus berjalan mengendap-endap, melewati ruang sempit yang menyembunyikan mereka berdua dan barang yang mereka bawa dari pandangan orang lain.

Selama kurang lebih lima menit... mereka berdua berjalan di lorong sempit itu, tanpa suara, sementara dari luar terdengar suara orang-orang yang sedang berdagang dan para pembelinya.

Dan akhirnya, tibalah mereka berdua di sebuah tempat berbentuk kubah yang cukup lapang, dengan lampu kecil diatasnya, dan seseorang yang berdiri menjaga pintu di depan mereka.

“Charlie” orang itu mengatakan satu kata, yang sepertinya adalah sebuah kode.

“Echo” jawab Shawn, dan hal itu berlanjut.

“Sonata”

“Fugue”

“Lightning”

“Zero”

“...” Tanpa suara, orang itu membuka pintu dibelakangnya, dan membuat gerakan tangan yang memerintahkan Shawn juga Mica untuk mengikutinya. Shawn melihat ke tangan orang itu, yang dihiasi sebuah cincin dengan emblem kaligrafi tulisan arabia.

“Anda...” kata-kata Shawn terhenti, oleh telunjuk orang itu yang menutup mulut Shawn.

“Kita tidak bicarakan apapun disini.” bisik orang itu, nyaris tanpa suara. Shawn dan Mica bertukar pandang, Mica mengangguk, lalu mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Dan mereka bertiga akhirnya sampai di sebuah ruangan kecil yang penuh debu dan jaring laba-laba, ruangan itu kotak, dan berukuran setidaknya 5x4x4 meter, cukup bagi tiga orang untuk berada disana. Disana tidak ada jendela, hanya ada beberapa lubang kecil yang cukup bagi cahaya dan udara untuk menembus masuk. Dua pintu berwarna kecoklatan ada di dua sisi berlawanan, satu adalah yang telah dilewati oleh mereka bertiga. Ada beberapa lilin kecil yang menerangi ruangan ini.

“Baiklah... sebelum itu... aku harus memperkenalkan diri... Hassan... dari Assassin’s Guild.”

“Tapi... kenapa kedua organisasi kami... aku dan Shawn... bekerja sama dengan Assassin’s Guild...?” tanya Mica.

“Ini adalah perintah atasan... kita sebagai orang-orang yang bergerak dalam kegelapan, tidak mudah untuk bergerak bebas, mungkin bagi mereka yang juga bergerak di atas, akan lebih mudah, apakah itu betul...?” Hassan melihat Shawn, yang mengangguk.

“Ya... memang kami para Freelancer masih bisa berhubungan dengan dunia luar...” ujar Shawn menyetujui pernyataan Hassan.

“Kerja sama ini dibuat untuk satu tujuan... kalian tahu tentang perang yang akan datang...?” Shawn dan Mica terbelalak, mereka kaget mendengar tentang perang.

”Ap... tapi... perang apa...?” tanya Mica lagi.

“Hhh... kurasa anak muda seperti kalian memang belum saatnya tahu... atau memang kalian tidak membaca pesan yang kalian bawa... itu bagus... Akan kujelaskan disini.” Hassan menghela nafasnya, suara dari luar tidak banyak mengganggu, dikarenakan tempat ini sangat tertutup.

“Illuminati... dan Knights Templar... telah bergerak sembunyi-sembunyi selama ini... Tentu bukan para Knights Templar yang adalah bagian dari Freemasons, mereka setia dan patuh pada tugas-tugas Freemasons, secara sembunyi-sembunyi membantu masyarakat untuk memajukan mereka.”

“Namun, bagi Illuminati dan Knights Templar, mungkin, mereka merasa kalau ini adalah saat yang tepat bagi mereka untuk mengambil alih kekuasaan dunia. Mereka, dengan kekuasaan yang dimiliki Knights Templar, dan kemampuan yang dimiliki Illuminati, telah membangun jaringan yang cukup luas... di Eropa ini.” Hassan kembali menghela nafas, Shawn menelan ludah, sementara mata Mica terpaku pada Hassan.

“Freemasons... Freelancers... dan Assassin’s Guild... telah memutuskan untuk bekerja sama melawan kedua pihak yang bekerja sama untuk membuat jaringan yang memungkinkan mereka mengendalikan seluruh Eropa... yang berarti membuat mereka mampu mengendalikan salah satu pusat terkuat di Eropa... Vatikan.”

“Kelihatannya... usaha ini sempat terendus oleh beberapa anjing dari La Cosa Nostra... dan kami masih belum mendapatkan informasi atas pergerakan mereka... kemungkinan bahwa mereka menjual informasi itu pada para Illuminati pun ada... Mafia-mafia itu haus uang.” Hassan lalu berdiri, tampak waspada.

“...diam... kalian bawa senjata? Pakai.” Shawn pelan-pelan mengeluarkan pisau miliknya, begitu juga dengan Mica. Hassan membawa sebuah Scimitar, pedang pendek dengan bilah yang berbentuk seperti setengah lingkaran menuju ujungnya.

“Surat yang kalian bawa... adalah surat yang berisi informasi pergerakan ketiga organisasi... tak boleh jatuh ke tangan musuh!” serunya pelan.

“Berbaliklah lewat pintu tadi dimana kita masuk, lalu lihatlah ke kiri, ada lubang disana, masuklah lewat lubang itu, setelah kalian berdua masuk, tutup lubang itu, lubang itu menuju ke tempat pertemuan pimpinan kita bertiga.” Shawn mengangguk, lalu menarik Mica, tapi Mica berhenti.

“Lalu kau...?” tanya Mica pelan.

“Aku akan baik-baik saja... akan kutemui kalian nanti di tempat pertemuan, sekarang, cepat!” Seru Hassan dengan suara kecil, Mica menatap Shawn dengan wajah khawatir.

“Aku percaya ia akan baik-baik saja, Mica.” Cincin Freemason yang bersarang di jari manis Mica berkilau diterangi cahaya lilin. Mica lalu mengangguk, dan berjalan mengikuti Shawn. Tepat disebelah pintu keluar, ada sebuah lubang kecil.

“Kau masuklah duluan, Mica.” perintah Shawn, yang dituruti Mica; ia masuk duluan, dan Shawn menyempatkan diri berkata pada Hassan.

“Jangan lupa... tepati janjimu...” Hassan mengangguk, lalu menutup pintu diantara dia dan Shawn. Shawn lantas merayap masuk ke lubang kecil itu, dan menutupnya dengan bebatuan dengan cara menghantam sedikit temboknya dan membuat batuan di lubang masuk runtuh.

Mica dan Shawn harus merayap sepanjang lubang kecil itu, dan mereka berdua harus berjuang mendapatkan udara, yang tampaknya begitu sulit dicari didalam lubang itu. Sepertinya, seakan lubang itu adalah lubang darurat yang tidak boleh dipakai lagi, dan dibuat dengan konstruksi sedemikian rupa agar dapat dibuat dengan cepat. Tanda bahwa ini adalah pekerjaan Freemason terlihat di kanan dan kiri, jangka dan penggaris, lambang pengenal Freemason. Mica sendiri tidak berbicara sepatah kata pun tentang hal ini.

“Mica... dia akan baik-baik saja.” Shawn berkata pelan. Beberapa hari bersama Mica, Shawn tahu kalau Mica baik dan sayang pada orang baik manapun yang ia temui. Dan mungkin ia khawatir dengan keadaan Hassan.

“Tugas kita... adalah mengantarkan surat ini...” jawab Mica, pelan, dan dingin. Shawn tidak berkata apa-apa lagi selama perjalanan.

Di ujung jalan itu, tempat terlihatnya cahaya, mereka berdua akhirnya selesai menyusuri lorong itu, dan muncul di permukaan, di sebuah gedung tua dengan arsitektur greco-roman dan beberapa bagian atap yang telah digantikan langit.

“Akhirnya datang...” Shawn dan Mica menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari sumber suara itu, namun tidak menemukannya hingga mereka melihat ke balkon atas.

“Ah... anda berdua...” Mica memekik pelan. Kedua orang diatas balkon memberi petunjuk akan apa yang harus mereka lakukan dibawah, masuk ke jalan yang ada dibawah balkon itu. Shawn dan Mica mengangguk. Mereka berdua berjalan cepat dan tanpa suara, lalu didalam, mereka disambut kedua orang tadi. Lambang Freelancer terukir di cincin orang yang ada di kiri, sementara lambang Freemason terukir di cincin orang yang ada di kiri. Shawn sendiri mengenali sang Freelancer sebagai salah satu petinggi dalam organisasi Freelancer.

Si Freemason memberikan isyarat dengan tangannya, tampak menanyakan tentang surat tersebut. Shwan membalas dengan isyarat dan mengatakan kalau surat itu baik-baik saja.

*SRAK!* *triiing* Suara keras terdengar dari sekitar keempat orang itu, yang segera menyiapkan senjata tajam. Dan sumber suara itu sebuah bayangan yang cukup besar... Setelah bayangan itu mulai tampak wujud aslinya, bagaimanapun, Mica berlari untuk menyambut bayangan itu, yang tampaknya tidak dalam kondisi baik.

“Hassan!” seru Mica. Bayangan itu, sekarang tampak penuh, adalah Hassan yang bersimbah darah.

“Cih... pos dia bukan disini... kenapa dia...” kata sang Freemason terpotong oleh seruan seseorang, yang terdengar seperti seruan kegilaan.

“OH, DIA, KAMI KOK YANG MENGANTARKANNYA KEMARI.”


Terakhir diubah oleh Altair tanggal Sun Aug 23, 2009 10:59 am, total 1 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
Altair

Altair


Jumlah posting : 1675
Join date : 22.07.09
Age : 30
Lokasi : One say Infinity, the other say Forever, others Endless

Character sheet
Character Name: Garant Shawn Thurston
Job: Freelancer
Age: 24

[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Empty
PostSubyek: Re: [Omake Contest] The Freelancer's Compunction   [Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeSun Aug 23, 2009 10:58 am

Shawn, Mica, sang Freemason dan sang Freelancer, melihat keatas. Mereka dikelilingi beberapa orang dengan baju baja dan pedang berat, mungkin sekelas Claymore.

“Knights Templar.” Mica berkata lirih, suaranya begitu lemah, seakan kehilangan harapan.

“Pusat, kirimkan bantuan ke poin 381, ini darurat, pu*ZRAT!*...!” sang Freelancer jatuh bersimbah darah, sebuah pedang menembus perutnya.

“Apa-apaan ini... kenapa posisi kita terbongkar...?” sang Freemason berlari maju dan dengan pisau miliknya, menyerang bagian lemah dari baju besi dari orang yang tadi menyerang sang Freelancer, dan merubuhkannya, lalu mengambil pedangnya.

“Menyerahlah... kalian sudah dikepung... tak bisa berbuat apa-ap...*ZLEB!*” Salah satu Templar yang berdiri cukup diatas lalu diserang dari belakang di daerah leher, dan ia rubuh, lalu jatuh setinggi dua lantai. Terlihat bayangan yang membunuh orang itu, membawa Katar di kedua tangannya.

“Hashshashin!” teriak salah satu Templar. Semua Templar itu mengeluarkan senjata, dan beberapa Hashshashin juga muncul.

“Mica, tetap dekat denganku!” Seru Shawn, sadar akan pertarungan yang segera terjadi. Tapi Mica tidak bergerak dari tempatnya.

“Mica, apa yang kau pikirkan!? Cepat kemari!” Shawn menoleh, dan Mica ternyata sedang merawat luka Hassan.

”Mica! Kita...”

“Aku harus merawat lukanya! Kumohon! Berikan aku waktu!”

“Uh... baiklah...” Shawn menyerah, dan mencari senjata yang bisa ia gunakan melawan Templar Knights yang bertubuh besar dan memakai armor tebal. Dan menemukan sebuah pedang yang telah dijatuhkan oleh salah satu Templar Knight yang bertarung dengan Hashshashin diatas. Ia mengambilnya, ukurannya setidaknya 3/4 tubuhnya sendiri, dengan berat sekitar 5-6 kilo.

“Huff... nah... sekarang... ayo maju!” Shawn menantang Templar yang berdiri terdekat dengannya. Mereka sekarang berduel satu lawan satu, sementara Templar yang lain sibuk dengan para Assassin yang muncul untuk membalaskan dendam rekan mereka.

*TRANG!* sang Templar menyerang, Shawn menahannya dengan menggunakan kedua tangannya untuk menahan sisi tumpul pedang.

“Ugh!” Berat dari pedang miliknya sudah cukup berat, ditambah tekanan dari pedang milik Templar itu, ia terdorong kebelakang dan kebawah. Baru pertama kali ini Shawn membawa pedang seperti itu. Dengan lawannya yang seorang Ksatria Kuil, tentu Shawn berada jauh dibawah.

Templar tadi melepaskan pedangnya, tampaknya berniat mendapat kesenangan dari pertarungan ini. Shawn mengatur nafasnya, merasakan kekuatan yang dimiliki pedang itu, dan mengambil kuda-kuda yang sesuai dengan pedang itu.

Templar itu lalu maju kedepan, begitupun dengan Shawn yang menerjang. *TRANG!* kedua pedang itu beradu, dan mereka berdua kini seimbang, sang Templar tampaknya menikmati ini. Shawn lalu melompat mundur, dan menerjang lagi, pedang mereka berdua beradu lagi *TRING!*

Beberapa kali hal itu berulang, hingga Shawn sadar kalau ia tidak mungkin mengalahkan Templar itu dengan cara seperti itu saja. Ia mencoba cara lain, dengan manuver manuver. Ia pertama mencoba untuk memutar dan menghantam Templar itu dari belakang, namun tidak bisa, Templar itu cepat, walau baju besi miliknya tampaknya berat sekali. Shawn lalu mencari cara lain, dan Templar itu mengganti senjatanya.

Tampaknya senjata yang sekarang ia bawa adalah sebuah tombak sangat panjang, mungkin antara 2-3 meter panjangnya.

“...Lance...” Shawn bergumam pelan. Matanya berubah, jauh lebih tajam dan melihat jauh lebih dalam, ia memfokuskan semuanya pada Lance yang dibawa Templar itu.

Templar itu menerjang, Shawn menanggalkan pedangnya dan menunduk, lalu dengan tangan kosong, menghantam tangan sang templar yang membawa Lance, yang dilindungi dengan sebuah sarung tangan besi, membuat Lance itu jatuh dari genggamannya. Shawn lalu mengambil Lance itu.

Ia melihat ke sekitarnya, Sang Freelancer juga telah mendapatkan sebuah Lance dari salah satu Templar, dan kini ia berduel dengan Templar lain yang membawa Lance. Shawn melihat kearah Templar tadi, yang sedang memulihkan diri dari serangan tadi. Tanpa menunggu, Shawn bergerak untuk menyerangnya.

Tanpa senjata apapun, sang Templar berada dalam ampunan sang Freelancer, yang menyerang bertubi-tubi dengan Lance miliknya dan menghancurkan satu demi satu bagian baju besi itu, meninggalkan sang Templar rubuh di tanah dengan baju kain yang berada didalam baju besi sang Templar.

Shawn lalu menoleh untuk memeriksa keadaan Mica setelah dia sadar kalau masih ada Mica disana. Ia menoleh dan melihat Mica membawa dua buah palu besar, yang entah didapatnya dari mana.

“Mica...!” Shawn berlari mendekatinya. Mereka masih dikepung banyak Templar, dan para Hashshashin pun kalah jumlah, membuat mereka harus bertahan hingga bantuan datang.

*skiiit!* Beberapa mobil berwarna hitam datang, Shawn dan Mica menoleh, lalu menghela nafas... bantuan... Mica berjalan kedepan untuk menyambut mereka.

“Akhir...nya... *DAR!* Eh...? *DAR! DAR DAR!*” Dari dalam mobil itu, muncul moncong dari beberapa senjata api, yang menembaki Mica, yang jatuh gemulai kebelakang.

“MICA!” Shawn bergerak maju, dan menangkap Mica sebelum ia jatuh ke tanah.

“Sh...Shawn... La Cosa...” Shawn menutup mulut Mica dengan telunjuknya.

“Aku tahu... aku tahu... Mica... bertahanlah... ayolah...” Shawn menyemangatinya, namun Mica menjawab dengan lemah.

“Hei... kau tahu kan...? Kita sudah bersama-sama bertahun-tahun... sampai akhirnya kau memilih masuk Freelancer dan aku masuk Freemason... dan akhirnya kita bisa bertemu lagi di misi ini... aku senang... sangat senang...” Mica berkata lemah, darah mengalir dari bagian-bagian tubuhnya yang tertembak.

“Kau tahu aku tidak akan bertahan... Shawn... kau tahu... ya kan...?” Shawn menggeleng, ia tidak ingin kehilangan gadis ini, ia tidak ingin kehilangan gadis berumur 16 tahun yang sudah menjadi teman dekatnya selama 4 tahun, yang kini ada di pangkuannya.

“Karena itu, dengarkan kata-kata terakhirku... Shawn...”

“Mica... aku... seharusnya aku mengatakan ini dari dulu... aku...” kini giliran Mica yang menutup mulut Shawn.

“Jadi kau juga sama denganku...? Kalau begitu... aku senang... bisa bersamamu sampai akhir...” Mica menatap Shawn dengan tatapan penuh kasih sayang, dan dengan sisa tenaganya, bangkit untuk mencium Shawn.

“Terima kasih... Shawn...” Mica kembali turun, dan di pangkuan Shawn, tidur untuk selama-lamanya.

Disamping kanan Shawn, orang-orang yang tadi memakai mobil telah turun, mereka berbaju hitam rapih; kemeja hitam dengan dasi, celana pantalon hitam, dan sepatu pantoppel. Beberapa dari mereka membawa senjata api, dan beberapa Templar Knight juga turun dari mobil, tampaknya mereka pejabat eselon atas para Templar.

Saat itu, hati Shawn dipenuhi penyesalan, atas kata-kata pendek yang tidak bisa ia katakan pada sahabatnya yang sekarang tertidur lelap tanpa bisa terbangun lagi.

‘Aku ingin hidup bersama denganmu selamanya’

Seluruh tubuh Shawn bergetar, ia menurunkan tubuh Mica disebelah tubuh Hassan, yang sekarang juga tidak bergerak lagi.

“Ah... para Freemason memberontak dari kemauan kami... inilah hasilnya...” Suara seseorang terdengar dari arah orang-orang berbaju hitam.

“Kami tidak akan membiarkan rencana suci kami dirusak oleh kalian... serangga...”

Shawn mengambil palu besar yang tadi dibawa Mica, yang kedua pemberatnya telah terlepas, menyisakan bagian tajam di ujung tongkat palu tadi dan membuatnya berbentuk seperti sebuah tombak.

Dengan dua buah tombak di kedua tangannya. Shawn berhadap-hadapan dengan orang-orang itu, yang jumlahnya lebih dari 40 orang.

“Kalian... tak akan... kumaafkan...” ujar Shawn dingin, tatapannya berubah, ia sekarang sangat-sangat tak mampu menahan amarahnya.

Freelancer yang tadi ada disitu sudah rubuh diberondongi tembakan, dan para Hashshashin terpaksa mundur untuk menghindari senjata api. Hanya ada Shawn berhadapan dengan anggota Illuminati dan La Cosa Nostra.

“Kau sendiri, nak... kau mau melawan kami dengan kedua Lance di tanganmu itu, Freelancer...?” Shawn menjawab pertanyaan anggota La Cosa Nostra itu dengan anggukan.

Ia lalu menerjang maju, berlari dengan dua buah Lance milik Templar Knight dan Freemason di tangannya, berlari untuk membalaskan dendam teman-temannya yang terbunuh di tempat ini.

...

...

...

Beberapa saat kemudian...

Beberapa mobil datang lagi, kini berwarna-warni. Orang-orang didalam mobil itu memakai cincin dengan Freemason dan Freelancer. Setelah keluar, melihat tumpukan tubuh berbaju rapih, bersimbah darah, yang beberapa dari mereka memegang senjata api. Diantara tubuh-tubuh itu, berdiri seseorang yang membawa dua buah Lance, satu dengan emblem Freemasons, satu dengan emblem Templar Knights. Ia memakai cincin dengan emblem Freelancers. Cahaya menyinari pemuda itu, dan memberikan kesan seakan ia sedang berdiri ditengah fatamorgana.

“Mirage... Residence...”

Shawn menoleh untuk melihat siapa yang datang.

“Ban...tuan...” ujarnya lemah, tubuhnya serasa remuk luar dan dalam. Dengan kekuatan terakhirnya, ia melihat tempat terakhir dimana ia yakin menaruh tubuh Mica.

Ia melihat tubuh Hassan, tapi tidak melihat tubuh Mica.

Tak mampu berkata apapun atau melakukan apapun lagi, Shawn terjatuh, dan dibawa oleh para Freelancer dan Freemason, begitu juga dengan sang Freelancer yang mati disebelah temannya sang Freemason. Para Assassin juga mengambil rekan-rekan mereka yang tewas dalam pertempuran tadi, termasuk Hassan.

Peristiwa itu, oleh khalayak umum karena usaha-usaha yang dilakukan oleh Templar Knights, La Cosa Nostra dan Illuminati secara diam-diam, membuat peristiwa itu menjadi peristiwa legendaris yang dikenal sebagai “Rebellion of the Freemasons”, peristiwa yang menjadi mitos, berada diantara ilusi dan realita.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

“...” Shawn terdiam di kamarnya, lagu yang ia dengarkan telah berubah, kini, yang tengah dimainkan oleh MP4 miliknya adalah sebuah lagu yang bernama Fisherman’s Horizon.

Shawn tersenyum, lalu ia beranjak dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju pintunya.

“Yah... mungkin itu yang terbaik... ya kan... Mica...?” Shawn bergumam.

“Ya kan... Mica Crysanthemum Gauntwald...?”



The Freelancer’s Compunction -Fin-

Erm... sepertinya bahkan saya sendiri tidak sadar apa yang saya tulis --" gomen ne... *hajar diri sendiri*

Ok, saya ga sadar saat nulisnya -____-"
Kembali Ke Atas Go down
Yuuto Tamano

Yuuto Tamano


Jumlah posting : 1056
Join date : 27.07.09
Age : 30
Lokasi : Bandung Tenggara

Character sheet
Character Name: Scarlett Envy Siegfierd
Job: Pelajar, Pekerja sambilan di sebuah kedai kopi.
Age: 16

[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Empty
PostSubyek: Re: [Omake Contest] The Freelancer's Compunction   [Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeSun Aug 23, 2009 3:56 pm

satu kalimat : lebih panjang dari punyaku...

hebat altair! aku suka sama ceritanya walau banyak kata-kata aneh yg aku nggak ngerti, tapi ya sudahlah, itu kan kelebihan kamu! Terus akhirnya bagus bgt! sedihnya terasa!!

tapi yang bikin aku kaget itu...

Mica anaknya Allan sama Rejaku?? ckckck =.=a
Kembali Ke Atas Go down
Altair

Altair


Jumlah posting : 1675
Join date : 22.07.09
Age : 30
Lokasi : One say Infinity, the other say Forever, others Endless

Character sheet
Character Name: Garant Shawn Thurston
Job: Freelancer
Age: 24

[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Empty
PostSubyek: Re: [Omake Contest] The Freelancer's Compunction   [Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitimeSun Aug 23, 2009 5:46 pm

Yah... mungkin bisa disebut 'keturunan'...

heuh kelihatannya saya terlalu terbenam dalam kata-kata saya sendiri kalau menulis -___-

gyaa makasih >w<
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





[Omake Contest] The Freelancer's Compunction Empty
PostSubyek: Re: [Omake Contest] The Freelancer's Compunction   [Omake Contest] The Freelancer's Compunction Icon_minitime

Kembali Ke Atas Go down
 
[Omake Contest] The Freelancer's Compunction
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» [Omake Contest] I Think I'm in Love with You
» [Omake contest] Endless
» [Omake Contest] Never Ending Nightmare
» [Event]Pengumuman Pemenang Omake Contest
» [Omake] Before I Met You

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Azure Life RPG Forum :: This is Azure Apartment :: The Event Hall :: Story Telling Event-
Navigasi: