[Pre-Event] Persiapan Dansa

"ya sudah... " komentar Clark.

dia melihat arloji yang ada di tangan kirinya. "Ah, aku harus mencari Vanessa. Sampai nanti di pesta dansa! terima kasih untuk hari ini!"

Clark pergi meninggalkan tempat itu dan pergi mencari Vanessa. "Meine Liebe..."

[clark=out]

Kencana tersenyum. Ternyata Clark sedang jalan dengan Vanessa. Sesuai dugaannya.

"Sampai jumpa, Mr. Clark." Kencana melepas kepergian Clark.

"Ok, see you later mr. Clark." Balas Kyle.

Setelah Clark pergi makanan dan minuman pesananKyle dan Kencana sudah datang.

"Silahkan makan." Ucap Kyle sambil memegang gelas winenya, ia kemudian menggoyangkan gelas tersebut dan kemudian mencium baunya sebelum diminum.

"Selamat makan juga."

Kencana perlahan mengiris pizza untuk dimakan.

"jangan sungkan-sungkan " Ujar Kyle setelah ia menaruh gelas winenya.

Kyle kemudian mengenakan serbet dan mulai memakan sup hidangan pembuka dengan menggunakan sendok yang ada di urutan terluar. Sesuai dengan tata aturan cara makan yang baik.

"Apakah kau suka hidangan ini?" Ujar Kyle setelah ia meminum sedikit supnya.

Kencana mengangguk.

"Tentu saja suka," katanya sambil tersenyum.

"Lain kali aku akan mengajakmu lagi."

"Sehabis makan , apakah kau ingin membeli gaun lagi?"

Kencana berpikir sejenak. Rasanya malas kalau harus membeli gaun lagi. Dia bukan tipe yang senang berbelanja.

Kencana menggeleng. "Tidak usah saja, Kyle. Ini sudah cukup, kok."

Dan dia harus memastikan gaun itu tidak kotor.

"Kalau begitu nanti aku akan mengirimkan gaun untukmu sebelum pesta." Usul Kyle.

"Bagaimana kalau sehabis makan kita pergi berjalan-jalan di kota ini?"

Kencana tersenyum.

"Wah, itu ide bagus. Sudah lama kau ingin melakukannya."

"Okay." Ujar Kyle , ia kemudian mulai menghabiskan makanan utamanya yang berupa spaggheti.

Tidak lama kemudian makan penutupnya tiba , makanan penutup yang berupa kue yang diselimuti oleh gula halus sehingga seluruhnya berwarna putih dan berhiaskan daun maple diatasnya. Hidangan itu disajikan dalam sebuah piring kecil dengan hiasan linkaran emas disekelilingnya.

"Cobalah ini salah astu dessert terbaik di kota ini." Ucap Kyle ketika dua porsi kue terhidang di depan mereka ,satu untuk Kyle dan satu untuk Kencana.

"Adakah tempat yang ingin kau kunjungi?"

Kencana menyendok kue itu dan memakannya perlahan.

"Wow, enak sekali!" serunya gembira.

"Tempat yang ingin kukunjungi? Hmmm.... mungkin ke Kunsthistorisches Museum." Kencana memang menyukia benda yang antik dan kuno.

"Ok."

"Kalau begitu sehabis ini kita langsung kesana. Lagipula aku juga belum pernah menikmati keindahan kota ini." Ucap Kyle sambil menyerahkan kartu kreditnya kepada pelayan.

"Wah, asyik!! Ayo kita pergi."

Kencana kegirangan seperti anak kecil. Dia mengikuti langkah Kyle.

"Siap nona manis." ucap Kyle sambil meandatangani tagihannya dan mengambil kartu kredit.

Kyle kemudian memmbukakan pintu untuk Kencana seperti yang ia lakukan sebelumnya.

"Terima kasih."

Kencana tersenyum dan melewati pintu. Setelah itu ia menunggu Kyle keluar.

"Sama- sama." Ucap Kyle, ia kemudian segera masuk ke bangku pengemudi dan langsung menjalankan mobil hinnga Kunsthistorisches Museum.

Tempat itu cukup unik dengan desain yang sangat khas . Sebenarnya Kyle sangat jarang datang ke museum biasanya ia hanya datang dalam rangka pekerjaan.

Kencana terpesona menatap museum tersebut. Luarnya saja sudah mewah, apalagi dalamnya?

"Wah, indah sekali. Ayo kita masuk!"

"Ok." Ucap Kyle sambil memarkirkan mobilnya.

Kyle kemudian membayar tiket masuk untuk mereka berdua. Begitu masuk ke dalam gedung tersebut. Kyle seperti berada pada jaman 60-an karena arsitekturnya yang kuno.

"Tempat ini memiliki arsitektur yang indah ya."

"Ya, betul. Aku sangat suka dengan ukirannya. Begitu indah."

Kencana melihat-lihat sekeliling sambil terpesona. Sesekali matanya mencuri pandang ke Kyle.

"Ya, disini lebih baik dari pusat perbelanjaan."

"Mungkin lain waktu aku bisa mengatur jadwal agar bisa lebih seing ke museum seperti ini." Ucap Kyle sambil memperhatikan benda-benda unik di seluruh ruangan tersebut.

"Wah. Itu ide bagus. Kebetluan aku bosan pergi ke mall," sahut Kencana senang.

Tak disangkanya Kyle akan senang berada di museum. Biasanya pria lebih tertarik di game center.

"Ok."

"Kalau gitu lain waktu kita pergi bersama ya." Ujar Kyle kepadanya

"Bagaimana kalau sekarang kita berfoto dahulu?"

"Baiklah. Bisa untuk kenang-kenangan, nih."

Kencana mengangguk penuh semangat.

"Leider können Sie uns ein paar Foto?" Ujar Kyle dalam bahasa Jerman fasih kepada salah satu penjaga gedung ini.

Kemudian Kyle memberika nkameranya sehingga mereka berdua bisa berfoto bareng.

"Vielen Dank Herr." ucap Kyle kepadanya. Iam negucapkan terima kasih kepada orang tersebut.

"Gern geschehen. Eine schöne Tage mit deiner Freundin" balas orang tersebut yang berarti sama-sama dan kau serasi dengan pacarmu.

"Sie ist nicht meine Freundin"

"Ich sehe"

"Ayo kita jalan lagi, kau mau kemana sekarang?"